Lombok-TAMBANG. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menjadi salah satu sumber energi di tiga pualu pariwisata di Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Tiga pulau tersebut adalah Gilir Air, Gili Meno dan Gilir Terawarangan.
Masyarakat di ketiga pulau dan juga wisatawan menggunakan sumber energi alternatif dalam memenuhi kebutuhan listriknya.
Pihak PT PLN (Persero) Wilayah NTB menyatakan, total daya terpasang dari PLTS 820 kilowatt peak (kWp). “Di ketiga pulau ini hanya tenaga surya yang bisa dikembangkan. Untuk tenaga angin tidak bisa dikembangkan karena hembusan angin tidak konstan,” kata Ahadi di Lombok, Selasa (9/12).
Ahadi pun menjelaskan di ketiga pulau tersebut masing-masing dibangun satu PLTS. Untuk PLTS di Gili Air dibangun dengan kapasitas 160 kWp, Gili Meno sebesar 60 kWp serta, Gili Trawangan sebesar 600 kWp. Ketiga pembangkit itu hanya beroperasi hingga pukul 16.00.
“Pembangkit ini hanya siang hari beroperasinya. Setelah matahari tenggelam, pasokan listrik dari Lombok dialirkan melalui kabel bawah laut,” terang Ahadi.
Ia menambahkan pembangunan PLTS menjadi salah satu upaya menggantikan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). Sejak PLTS beroperasi pada 2012, PLTD disiagakan dalam posisi siaga (standby).
Dia menyebutkan biaya bahan bakar minyak (BBM) untuk memenuhi PLTD di tiga pulau itu cukup besar. Pasalnya pendistribusian BBM menggunakan perahu. Namun Ahadi mengaku tidak ingat secara rinci besaran penghematan BBM dengan beroperasinya PLTS.