Jakarta-TAMBANG. Anak Usaha PT TOba Sejahtera (Persero) yang bergerak di pembangkit listrik, PT Kertanegara Energi Perkasa (KEP) akan segera melakukan ekspansi atas pembangkit listrik tenaga gas dan uap Senipah, di Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Kepastian ini didapat setelah perusahaan ini mencapai financial close pada 22 September 2017 silam.
PLTGU Senipah telah menghasilkan listrik dengan kapasitas 82 MW (simple Cycle) sejak tahun 2015. Melihat kebutuhan listrik di Kabupaten Kutai Kertanegara serta Kalimantan Timur yang terus bertumbuh,pihaknya akan menambah 35 MW dengan Comined Cycle dan SPINT Technology. Dengan tambahan 35 MW maka nantinya pada kuartal III tahun 2019 total kapasitas PLTGU Senipah akan menjadi 117 MW.
PLTGU Senipah merupakan proyek IPP dan menjadi bagian dari Program Listrik Nasional 35.000 MW. ā€¯Untuk commercial on date (COD) ditargetkan 24 bulan setelah financial close yaitu 22 September 2019,” terang Direktur Utama PT KEP Hamid Awaludin dalam konfrensi pers, di The Energy Building, Senin (9/10).
Ditempat yang sama Direktur Keuangan KEP, Juli Oktarina menjelaskan financial close ini merupakan langkah awal dimulainya proses konstruksi ekspansi PLTGUSenipah dari 82 MW menjadi 117 MW.”Proyek lPP PLTGU Senipah saat ini dibiayai oleh Bank BNI sebagai mandated lead arranger and book runner, yang direncanakan akan bersindikasi dengan Bank BRI,” terangnya.
Nilai investasi dari ekspansi 35 MW ini senilai US$ 66 juta sehingga total investasi yang digelontorkan sebanyak US$ 211 juta.
Selain itu, PLTG Senipah juga menyalurkan Iistrik kepada PLN di wilayah Kalimantan Timur dan Utara melalui sistem jaringan transmisi Mahakam yang didistribusikan ke wilayah Kalimantan Timur termasuk Balikpapan, Samarinda, dan Tenggarong.
Sementara kebutuhan gas PLTGU Sanipah yang berkapasitas 82 MW sekitar 20.000 MMBTU per hari. Saat ini suplai bahan bakar gas berasal dari Blok Mahakam yang dikelola oleh Total E&P Indonesie & INPEX Corp.
PT RCR Asia dan PT Truba Jaya Engineering telah ditunjuk menjadi kontraktor Engineering, Procurement and Construction (EPC) untuk proyek ekspansi ini.
“Kalau untuk tambahan ekspansinya yang 35 MW karena hanya pakai uap tidak menambahkan jumlah gasnya. Untuk harganya listrik yang kita jual ke PLN sebesar US$ 8 per KwH,” tandasnya.
Diadakannya ekspansi PLTGU Senipah ini, kata Juli, adalah untuk memenuhi proyeksi pertumbuhan kebutuhan Iistrik sekitar 10% per tahun di wilayah tersebut. Adapun PPA PLTGU Senipah akan berlaku selama 25 tahun sejak COD Simple Cycle 82 MW (sampai dengan Maret 2040). “Apakah kita akan melakukan ekspansi lagi. Nanti akan dilihat dari kebutuhan pertumbuhan listrik di Kaltim,” pungkasnya.