Lontar, TAMBANG- PT PLN (Persero) mempercepat pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Extension Unit 4 dengan kapasitas 1×315 MW. Saat ini pengerjaan proyek sudah mencapai 87,68 persen dan direncanakan akan beroperasi pada September 2019.
Proyek yang mulai dikerjakan pada April 2016 ini, baru saja merampungkan pelaksanaan boiler hydrotest pada bulan Maret 2019. Masyarakat Banten, Jakarta dan sekitarnya akan menikmati suplai listrik yang bersumber dari PLTU Lontar Ext pada akhir tahun ini.
Direktur Regional Jawa Bagian Barat, Haryanto WS menjelaskan bahwa pembangunan PLTU Lontar Extension ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di regional DKI Jakarta dan Banten, serta meningkatkan kapasitas dan keandalan pada sistem Jawa Bagian Barat.
“Proyek PLTU Lontar Extension 1×315 MW ini berbahan bakar batu bara jenis Low Rank Coal (LRC). Proyek PLTU Lontar Extension ini dibangun di lokasi pembangkit PLTU 3 Banten existing, dengan progress 87,68 persen. PLTU ini direncanakan akan mulai beroperasi pada September 2019,” Ungkap Haryanto, Jumat (29/3).
Dengan beroperasinya PLTU Lontar Ekstension ini maka PLN dapat menghemat Rp1.4 triliun pertahun, dan akan menurunkan Biaya Pokok Produksi (BPP) PLN.
Proyek ini merupakan bagian dari Program Strategis Pemerintah yaitu 35 ribu MW, untuk menambah kapasitas Pusat Pembangkit energi listrik dan dayanya akan dievakuasi melalui sistem transmisi 150 kV (Lontar – Tangerang Baru – Teluk Naga & Lontar – Balaraja), sehingga bisa didistribusikan kepada pelanggan di daerah Banten, DKI Jakarta dan sekitarnya.
Dalam program 35 ribu megawatt, khusus untuk wilayah Jawa Bagian Barat mendapatkan kewajiban untuk membangun 5700 MW. Di mana 15 persen (811MW) sudah beroperasi, 51 persen (2915 MW) sedang konstruksi, dan tahap perencanaan 35 persen (2001.5 MW).
Lalu Transmisi sepanjang 2189 kms. Di mana 30 persen (666.7 Kmr) sudah beroperasi, 35 persen (764.9 Kmr) Sedang konstruksi, dan 35 persen (757.8 Kmr) tahap perencanaan.
Gardu Induk sebesar 28.002 MVA. Di mana 52 persen (14.654 MVA) sudah beroperasi, 19 persen (5.388MVA) sedang konstruksi, 29 persen tahap perencanaan (7960MVA).