Jakarta, TAMBANG – Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) dan PLN Icon Plus menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan digital marketing UMK di Desa Berdaya Energi Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan lewat Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL).
Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara menegaskan Subholding PLN bertugas untuk memberikan dampak langsung kepada masyarakat, bukan hanya pelayanan bisnis yang prima tetapi juga program yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Subholding mengemban tugas untuk bisa memberikan best effort layanan ke masyarakat. Subholding PLN berkolaborasi untuk bisa meningkatkan jangkauan program TJSL ke masyarakat. Hal ini juga sejalan dengan prinsip ESG dimana, seluruh program bisa berdampak signifikan ke masyarakat,” kata Iwan, Jumat (5/7).
Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi menjelaskan program kolaborasi antara PLN Icon Plus dan PLN Energi Primer Indonesia dalam program Desa Berdaya Gunungkidul mampu meningkatkan kapasitas masyarakat. Melalui program ini, diharapkan masyarakat setempat dapat lebih mandiri serta berdaya saing tinggi, khususnya dalam menghadapi era digitalisasi.
“Melalui pelatihan dan pendampingan digital marketing, kami berharap UMKM di Gunungkidul dapat lebih berkembang dan mampu bersaing di pasar digital. Kami juga turut mendukung UMKM untuk masuk ke pasar digital melalui fitur marketplace yang terdapat pada aplikasi PLN Mobile. Ini merupakan wujud komitmen nyata kami dalam implementasi program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan untuk mendukung peningkatan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan teknologi,” ungkap Ari.
Baca juga: PLN EPI Tanam 1000 Bibit Pohon Mangrove di Cilincing Jakarta
Pelatihan dan pendampingan yang dilaksanakan dengan melibatkan UMK Binaan seperti Ron Art Eroniti yang bergerak di bidang batik ecoprint, KWT Mustika Sari yang memproduksi jamu dan minuman herbal, batu ukir, Keripik Debog Mbak Winny dan Unit Usaha Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Karang Asem dan Gombang ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan UMK dalam memanfaatkan teknologi digital serta meningkatkan pemasaran produk UMK. Apalagi, sasaran dari pelatihan ini merupakan masyarakat yang berada di Green Economic Village (GEV) milik PLN EPI yang menerapkan program ekonomi sirkular.
Kelompok Wanita Tani (KWT) Mustika Sari Gunungkidul, Erna Dwi mengapresiasi upaya subholding PLN dalam meningkatkan softskill dan kapasitas masyarakat. Erna menilai, masyarakat saat ini banyak melakukan aktivitas ekonomi yang selingkup wilayah saja, namun dengan adanya pendampingan ini tidak menutup kemungkinan memperluas pasar dari produksi masyarakat.
“Lewat pelatihan digital marketing ini, maka masyarakat bisa memperluas jangkauan pasar. Produksi rumahan bisa punya jangkauan lebih luas,” kata Erna.
Dalam Pelatihan Digital Marketing yang diikuti oleh lebih dari 35 Orang ini dilaksanakan pada 27 dan 28 Juni 2024 dengan turut mengundang Pemerintah Desa Setempat. Selama dua hari peserta mendapat pelatihan intensif terkait digital marketing, penggunaan platform marketplace serta pemanfaatan media sosial.