Jakarta-TAMBANG. Program 35.000 MW sebagai fokus PLN untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dan meningkatkan rasio elektrifikasi tidak hanya bergerak pada proyek pembangunan pembangkit, namun juga pada transmisi dan Gardu Induk (GI).
Sesuai dengan komitmen tersebut, PLN saat ini berada dalam jalur percepatan untuk realisasi program 35.000 MW. Adapun rencana yang telah disusun oleh PLN dalam kurun waktu 5 tahun (2014-2019), yakni akan membangun 732 proyek transmisi dan 1.375 GI. Dalam proyek transmisi, kapasitas terpasang sepanjang 43.284 kms (93%) dibangun oleh PLN dan 3.313 kms (7%) dibangun oleh swasta atau Independent Power Plant (IPP). Sementara itu, proyek GI yang dibangun oleh PLN dan IPP masing-masing sebesar 103.839 MVA (95%) dan 4.950 MVA (5%).
“Sebagian besar pembangkit listrik, transmisi dan GI yang merupakan bagian dari program 35.000 MW ditargetkan beroperasi di tahun 2019,” ujar Manajer Senior Public Relations PLN Agung Murdifi.
Adapun capaian proyek pembangunan transmisi dengan total jalur sepanjang 46.597 kilometer-sirkit (kms) dalam program 35.000 MW ini adalah sepanjang 31.147 kms masih dalam tahap perencanaan dan pengadaan; 13.081 kms dalam tahap konstruksi; dan 2.368 kms telah energize dan mendapatkan rekomendasi laik bertegangan (beroperasi).
Berikut adalah rincian pencapaian proyek pembangunan transmisi (kms):
Regional Target Realisasi Capaian
Sumatera 19.305 504 3%
Jawa & Bali 11.185 370 3%
Kalimantan 7.883 826 10%
Sulawesi & Nusa Tenggara 7.207 506 7%
Maluku & Papua 1.017 162 16%
Total 46.597 2.368 39%
Selain pada sisi pembangkit dan transimisi, program 35.000 MW juga memiliki kemajuan dalam pembangunan pada sisi distribusi atau dalam hal ini pembangunan GI. Realisasi kapasitas terpasang proyek GI hingga April 2016 dari total 108.789 Mega Volt Ampere (MVA) adalah sebesar 7.295 MVA telah selesai konstruksinya dan dapat beroperasi dengan rincian sebanyak 76 lokasi berkapasitas 5.615 MVA (75%) dari target RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) 2015 sebesar 7.480 MVA dan hingga kuartal I 2016 sebanyak 36 lokasi berkapasitas 1.680 MVA (23%) dari total target RKAP 2016 sebesar 7.440 MVA. Sementara itu, GI dengan kapasitas terpasang 90.780 MVA masih dalam tahap perencanaan dan pengadaan; serta sebesar 10.714 MVA masih dalam tahap konstruksi.
Berikut adalah rincian pencapaian proyek pembangunan GI (MVA):
Regional Target Realisasi Capaian
Sumatera 32.406 1.690 5%
Jawa & Bali 66.083 4.615 7%
Kalimantan 3.910 650 17%
Sulawesi & Nusa Tenggara 5.260 320 6%
Maluku & Papua 770 20 3%
Total 108.429 7.295 38%
“Dibalik target dan capaian yang dialami program 35.000 MW, PLN juga mengalami kendala dan tantangan dalam pembangunan transmisi dan GI. Namun, beberapa transmisi dan GI yang sempat mangkrak telah berhasil dibangun dan energize pada akhir tahun 2015 dan triwulan I 2016 dengan capaian hingga saat ini untuk masing-masing transmisi dan GI adalah 39% dan 38%,” jelas Agung.
Contoh pembangunan yang mangkrak adalah proyek transmisi dari Muara Teweh ke Buntok dan Buntok ke Tanjung yang masuk sistem Kalimantan Selatan dan Tengah (Kalselteng) sempat terhambat akibat terkendala pembebasan lahan dan kompensasi tanam tumbuh. Selain Muara Teweh, PLN juga sempat mengalami kesulitan menyelesaikan pembangunan GI Kota Agung, Lampung, karena terhambat pembebasan lahan dan ruang bebas (Right of Ways/ROW). Namun, hal tersebut berhasil diatasi berkat dukungan penuh dari Pemerintah setempat sehingga pembangunan GI terselesaikan dan dapat memperbaiki kualitas pasokan listrik setempat.
“Seluruh proses pembangunan mulai dari pembangkit, transmisi dan GI semoga dapat terealisasi sesuai target dengan adanya dukungan Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan, demi memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi negara,” tutup Agung.