Jakarta-TAMBANG. Pengadaan pembangkit di wilayah pulau terluar sedang masif dijalankan oleh BUMN. Setelah PT PLN (Persero) yang ditugaskan untuk menerangi 49 titik pulau terluar, kini giliran PT Perusahaan Gas Negara Tbk (Persero) Tbk yang ikut membangun pembangkit tenaga gas alam di Pulau Pemping, Batam, Kepulauan Riau.
Proyek ini merupakan hasil kerjasama dengan SKK Migas dan konsorsium perusahaan yang terdiri dari PT Transportasi Gas Indonesia (PT TGI), ConocoPhilips dan Petro China International Jabung. Kegiatan yang menjadi bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) ini merupakan solusi yang diberikan PGN bersama mitranya untuk memenuhi kebutuhan listrik di salah satu pulau terluar di Indonesia.
Wilayah Pulau Pemping dihuni sekitar 250 keluarga. Pulau ini merupakan tempat pertemuan pipa gas dari berbagai tempat eksploitasi di Indonesia, namun Pemping belum mendapatkan penerangan listrik berbahan bakar gas bumi. Sebelumnya listrik di wilayah ini bersumber dari pembangkit diesel.
Sekretaris Perusahaan PGN, Heri Yusup mengatakan, PGN memberikan bantuan berupa dua unit gas engine generator dengan kapasitas masing-masing 125 kVA. Dalam pelaksanaannya, PGN melalui anak usahanya yaitu TGI juga membangun jaringan pipa gas ke masyarakat Pemping.
Sementara SKK Migas memfasilitasi pemberian gas dari ConocoPhilips. Gas yang dialokasikan untuk Gas Engine sebesar 50.000 M3 per bulan. Program ini menyerap total biaya sebesar Rp 9,24 miliar, kontribusi PGN mencapai Rp 6,08 miliar.
“Kami bersyukur akhirnya masyarakat di salah satu pulau terluar di Indonesia, di Pemping, Batam dapat merasakan aliran listrik selama 24 jam penuh. Semoga dengan adanya pasokan energi ini, kegiatan ekonomi di Pemping terus meningkat,” jelas Heri, Selasa (23/6)
Selanjutnya seluruh fasilitas listrik di wilayah Pemping akan dihibahkan kepada Pemerintah (Pemko) Kota Batam. Setelah itu, Pemko Batam akan menyerahkan pengelolaan listrik di wilayah Pemping kepada PLN.
Walikota Batam, Ahmad Dahlan memberikan apresiasi terhadap inisiatif dari PGN, SKK Migas dan tiga perusahaan lain untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Pemping. Kehadiran listrik di wilayah pulau terluar ini juga menjadi upaya Pemko Batam untuk terus meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat.
“Program bantuan listrik ini sangat berarti bagi masyarakat Pemping. Kini mereka bisa hidup seperti rakyat Indonesia lainnya yang telah menikmati listrik. Kami berharap hadirnya listrik berbasis gas bumi ini akan semakin mendorong produktifitas warga, sehingga kesejahteraan mereka semakin membaik,” jelas Ahmad Dahlan.