Beranda Tambang Today Pertamina Tambah Pasokan untuk Kendaraan Arus Balik

Pertamina Tambah Pasokan untuk Kendaraan Arus Balik

TAMBANG, JAKARTA. HARI ini, Senin 12 Januari 2016, merupakan dimulainya kembali hari kerja setelah usainya perayaan Idul Fitri 1437 Hijriah. Para pemudik yang selama sekitar sepekan merayakan Idul Fitri di kampung halaman, mulai menyesaki jalanan menuju Jakarta sejak Jumat pekan lalu. Puncak arus mudik terjadi hari Sabtu dan Ahad kemarin.

 

 

Suherwan, yang balik ke Jakarta hari Ahad kemarin memilih jalur utara. Ia berangkat dari Jogjakarta hari Minggu pagi lewat jalur utara. ‘’Saya yakin lalu lintar di kota Brebes tidak seperti sewatku arus mudik lalu,’’ katanya. Sewaktu berangkat dari Jakarta ke Jogja, Jumat menjelang Idul Fitri, ia terjebak macet di Brebes selama 30 jam. Selama macet itu, ia beberapa kali kehabisan bahan bakar karena mobil harus hidup terus, untuk menyalakan AC. Ia berharap, kemacetan, dan kesulitan mendapatkan bahan bakar, tak menimpanya dalam perjalanan pulang kali ini.

 

 

Dalam siaran persnya PT Pertamina (Persero) memastikan situasi pasokan bahan bakar dalam arus balik Lebaran 2016 hingga kini berjalan lancar dan aman.

 

 

Sebagaimana dimuat di situs www.pertamina.com, berdasarkan pantauan kondisi pasokan dan stok BBM hingga hari ke-19 masa Satgas Lebaran 2016 Pertamina, atau pukul 00.00 WIB tanggal 10 Juli 2016, dilaporkan kondisi pasokan secara umum berjalan lancar dan aman. Rata-rata stok BBM berada di atas 20 hari, dengan rincian Premium 20 hari, Biosolar 30 hari, Pertamax 23 hari, Pertalite 13 hari, dan Avtur 23 hari.

 

 

Realisasi penyaluran BBM menunjukkan trend peningkatan kembali sejak H+2 lebaran. Premium pada periode hari ke-19 Satgas Lebaran 2016 Pertamina rata-rata mencapai 92% dari rata-rata normal sebesar 70.566 KL per hari.

 

 

Penyaluran Biosolar pada periode yang sama mencapai 82% dari rata-rata normal 35.319 KL per hari. Dalam tujuh hari terakhir, realisasi penyaluran Solar selalu di bawah 50% dari rata-rata normal menyusul tidak beroperasinya angkutan barang, kecuali truk sembako dan BBM.

 

 

Sebaliknya, penyaluran Pertalite dan Pertamax terus berada di atas proyeksi. Rata-rata realisasi penyaluran Pertalite hingga tanggal 10 Juli 2016 pukul 00.00 WIB mencapai 140% dari rata-rata harian normal 10.063 KL per hari.

 

 

Realisasi penyaluran Pertamax mencapai rata-rata 130% terhadap rata-rata harian normal 11.257 KL per hari. Adapun Avtur untuk angkutan udara mencapai rata-rata 101% di atas rata-rata harian normalnya sekitar 13.000 KL per hari.

 

 

Sejak adanya penambahan operaional tanki portabel, dan penambahan titik kiosk Pertamax Series pada 8 Juli 2016, penjualan melalui kedua metode tersebut telah mencapai sekitar 10.620 liter. Sebanyak 7.120 liter merupakan Pertamax Series kemasan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat dan 3.500 liter dari tanki portabel.

 

 

Khusus di wilayah Jawa bagian Tengah, dilaporkan konsumsi Pertalite dan Pertamax pada 9 Juli 2016 mencapai tiga kali lipat dari harian normal. Di wilayah yang menjadi salah satu fokus perhatian tersebut penyaluran Pertamax mencapai 4.200 KL per hari atau 284% terhadap harian normal, Pertalite 1.680 KL per hari atau 294% dari harian normal, Premium 12.256 KL per hari atau 136% dari harian normal, sedangkan Biosolar hanya 53%.

 

 

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, arus balik mulai dirasakan tensinya meningkat yang ditunjukkan adanya kepadatan lalu lintas di beberapa ruas jalan menuju Jawa bagian barat dan juga Ibukota, baik dari arah timur maupun dari Sumatera. Pertamina, tuturnya, tetap terus meningkatkan kewaspadaannya kendati sejauh ini belum menghadapi kendala berarti.

 

 

“Kami telah melakukan persiapan terbaik untuk menghadapi arus balik. Sejauh ini belum menghadapi kendala berarti. Kami terus meningkatkan kewaspadaan untuk memastikan penyaluran BBM pada arus balik berjalan lancar,” tutur Wianda.

 

 

Sebelumnya, untuk arus balik Lebaran 2016 Pertamina telah menetapkan tujuh langkah untuk memastikan kelancaran pasokan BBM kepada masyarakat. Pertama, penambahan armada mobil tangki BBM berikut awak mobil tangki sebanyak 25 pasangan untuk dapat secara bergantian beroperasi 24 jam. Kedua, penambahan jumlah petugas operasional TBBM, termasuk petugas lapangan, pemantauan stok, dan kondisi lalu lintas.

 

 

Ketiga, penambahan cadangan BBM berbagai jenis di SPBU hingga maksimal. Keempat, penambahan volume Pertamax Series kemasan hingga lebih dari 55 KL, serta mempersiapkan pengisian ulang sedekat mungkin dengan titik-titik pasokan atau penjualan sebanyak 13 titik kiosk  Pertamax di pantura dan jalur selatan.

 

 

Kelima, penambahan operasi tanki portabel (PTO) sebagai “SPBU Mobile” yang berisi 6000 liter, 10.000 liter dan 16.000 liter Pertamax, baik di rest area Jakarta Cikampek KM 49-50 maupun standby di bahu jalan tol Brebes dan Cikampek dengan pengawalan kepolisian. Keenam, penambahan mobil pick up dan pasukan motor untuk antaran BBM.

 

 

Ketujuh, penambahan kekuatan personel untuk pengawalan distribusi BBM dari TBBM menuju SPBU, termasuk penjagaan dan pengaturan di SPBU, seperti mencegah pedagang eceran BBM liar. Sebagai tambahan layanan kepada masyarakat, Pertamina menyiapkan minuman & makanan ringan Bright gratis sebanyak 4200 paket di beberapa titik di Jawa Tengah.