Beranda ENERGI Migas Pertamina Siapkan FEED Tiung Biru-Jambaran

Pertamina Siapkan FEED Tiung Biru-Jambaran

Jakarta-TAMBANG. PT Pertamina EP Cepu dikabarkan tengah menyiapkan desain rinci atau front end engineering design (FEED) untuk pengembangan lapangan Tiung Biru-Jambaran, yang ditargetkan rampung dalam waktu dekat.

 

Namun masalahnya, meski pengerjaan FEED harus segera dituntaskan, anak usaha PT Pertamina (Persero) itu masih belum bisa menetapkan keputusan investasi akhir karena masalah harga yang belum disepakati dengan calon pembeli.

 

“Belum ada final investment decision karena belum ada titik temu harga gas,” ungkap Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam, Rabu (29/4).

 

Terpisah, Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto menjelaskan saat ini pihaknya sedang mendiskusikan siapa yang bisa menjadi pembeli gas dari lapangan ini dan berapa harganya.

 

“Harus diyakinkan pembelinya, siapa dan harganya. Negosiasi masih dalam proses,” jelasnya.

 

Dwi menjabarkan, salah satu calon pembeli yang sudah bernegosiasi dengan perseroan adalah PT PLN (Persero). Gas yang berasal dari Lapangan Tiung Biru-Jambaran disebutnya bisa digunakan untuk mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan gas oleh industri di Jawa Tengah.

 

Dari hasil unitisasi, pada 2016, diproyeksikan akan dapat menghasilkan gas alam sebesar 250 juta kaki kubik per hari (million metric standard cubic feet per day / mmscfd).

 

Total cadangan gas dari lapangan Jambaran dan Lapangan Tiung Biru mencapai 1,1 triliun cubic feet (tcf). Namun, sekitar 30% di antaranya adalah gas beracun berupa karbondioksida (CO2) dan gas sulfur.

 

Seperti diketahui, kedua lapangan tersebut berada pada satu lamparan, sebagian Lapangan Tiung Biru masuk dalam wilayah kerja Exxon. PT Pertamina EP dan ExxonMobil masing-masing mempunyai saham 45% di Lapangan Jambaran. Sementara di Lapangan Tiung Biru, Pertamina memiliki saham 100%.

 

Unitisasi keduanya diharapkan bisa memudahkan dan menghemat biaya untuk proses eksploitasi. Unitisasi juga untuk mempercepat penanaman investasi sehingga bisa segera berproduksi.