Jakarta-TAMBANG. PT.Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia punya struktur direksi dan dewan komisaris baru. Manajemen baru ini dikukuhkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Di jajaran direksi, Amir Siagian ditunjuk sebagai Direktur PT.PRP&P. Sementara Alexander Dimitry menjadi Chief Financial Officer & General Support.
Sementara jajaran komisaris ditetapkan Alexander Tumanov sebagai Presiden Komisaris dari Rosneft, Alexander Zubchenko sebagai komisaris dan Gigih Prakoso sebagai Wakil Komisaris Utama serta Gigih Wahyu Irianto sebagai komisaris.
Sebagaimana diketahui perusahaan patungan (Joint Venture) PT.Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia ini resmi didirikan pada tanggal 28 November 2017.
Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan akta penundukan diri atau deed of accession bahwa PT.PRP&P menyanggupi dan berjanji kepada Rosneft Singapore dan PT. KPI sebagai pemegang saham untuk melaksanakan semua kewajiban. Kewajiban tersebut telah dinyatakan dalam perjanjian usaha patungan yang ditandatangani pada 5 oktober 2016. Juga penetapan auditor perseroan.
“Point lainnya yang kita bahas dalam RUPS ini adalah kesepakatan untuk menentukan financial auditor yang dirasa sangat penting bagi kita, salah satu kesepakatannya adalah ditahun pertama ini kita akan lakukan audit” ujar Presiden Direktur PT.PRP&P Amir Siagian.
Amir menambahkan, Pertamina dan Rosneft telah menstrukturkan organisasi di PT.PRP&P sesuai dengan tahapan proyek saat ini yaitu tahapan Project Development. Saat ini sedang dalam proses persetujuan untuk selanjutnya dilakukan proses perekrutan untuk mengisi posisi-posisi yang dibutuhkan untuk dapat melakukan kegiatan perusahaan terutama untuk kegiatan Engineering yang akan dimulai pada tahun ini.”
“Manfaat dibangunnya kilang NGRR Tuban ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa kemandirian dan ketahanan energy” tutup Amir.
Turut hadir dalam RUPS tersebut Direktur PT. KPI Achmad Fathoni dan Ang Meng Hai Markus David sebagai Direktur Rosneft Singapore.