Beranda ENERGI Migas Pertamina Lanjutkan Survei Seismik di Bunyu dan Wilayah Lain

Pertamina Lanjutkan Survei Seismik di Bunyu dan Wilayah Lain

Bunyu-TAMBANG. PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya PT Pertamina EP terus melakukan pencarian sumber minyak dan gas bumi di beberapa wilayah di Indonesia guna menjamin ketersediaan energi nasional. Kegiatan pencarian sumber migas tersebut dilakukan mulai dari Aceh hingga Papua.

 

Direktur Utama Pertamina, Dwi Sutjipto mengatakan melalui kegiatan eksplorasi, Pertamina EP merencanakan kegiatan survei seismik sepanjang 1.167 km yang terdiri dari wilayah Area Sumatera Utara untuk survei Garcinia dan Seremban, Area Sumatera Selatan untuk survei Karbela dan Selingsing, Area Jawa Barat untuk survei Akasia Besar.

 

“Sementara di Area Jawa Timur untuk survei Lumajang, Area Kalimantan untuk survei Tanjung dan Bunyu, serta di Area Papua untuk survei Kupalanda,” kata Dwi dalam keterangan persnya, Minggu (28/6).

 

Selain itu, Pertamina EP juga menargetkan pemboran eksplorasi sebanyak 9 sumur yang terdiri dari 5 sumur wildcat yang merupakan sumur yang dibor pertama kali untuk menentukan keterdapatan minyak dan gas pada lokasi yang masih baru, dan 4 sumur deliniasi yang bertujuan untuk mencari batas-batas penyebaran migas pada lapisan penghasilnya.

 

Dari kegiatan eksplorasi tersebut diharapkan dapat mencapai target penemuan cadangan sampai dengan 90 Juta Barel Minyak Ekuivalen (MMBOE) selama tahun 2015, yang terdiri dari minyak sebesar 22 Juta Barel Minyak Mentah (MMBO) dan gas bumi sebesar 390 Milyar  Standar Kaki Kubik (BSCF).

 

Dwi mengatakan bahwa meskipun harga minyak mentah dunia tengah mengalami pergerakan harga yang cukup fluktuatif dan harganya saat ini jauh lebih rendah dari periode tahun 2013 – 2014, namun Pertamina terus berjuang menunjukkan komitmen terbaik untuk bangsa Indonesia.

 

“Ketahanan energi itu nafasnya ada di penemuan cadangan, kalau tidak dilakukan eksplorasi maka ketahanan energi bisa terganggu. Dan itu yang tidak kami inginkan”, tegas Dwi.

 

Dalam kunjungan kerjanya ke Bunyu, Dwi mengatakan bahwa kegiatan seismik yang dilakukan di Bunyu pada tahun 2015 ini adalah kegiatan seismik yang dilakukan untuk kelima kalinya, dengan target panjang lintasan sepanjang kurang lebih 209 KM yang akan melintas di hampir seluruh area Bunyu.

 

Sebelumnya, kegiatan seismic di Bunyu telah dilakukan pada  tahun 1949 dan 1969, di mana berdasarkan data seismic pada saat itu, lapangan Bunyu diproduksikan. Selanjutnya pada tahun 2005 dan 2012 kembali dilakukan kegiatan seismic untuk memperkaya data. Dwi menyampaikan bahwa kegiatan seismik dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang semakin berkembang, untuk memperoleh  data cadangan sumber migas yang semakin akurat.

 

Untuk memperoleh hasil survey yang bagus dan akurat, menurut Dwi, survei Bunyu akan dikombinasikan dengan survei Gravity, kemudian hasil survei seismik dan gravity Bunyu 2015 akan diintegrasikan dengan hasil survei geofisika lainnya yaitu Survei Passive Seismic dan Survei Magnetotellurics agar diharapkan dapat menggambarkan model bawah permukaan area Bunyu dengan lebih baik.

 

“Seluruh upaya yang kami lakukan ini demi menemukan cadangan migas bagi kepentingan Bangsa Indonesia. maka dari itu kami memohon dukungan dari para pemangku kepentingan agar kegiatan seismik ini dapat berjalan dengan lancar”, ucap Dwi.