Beranda Event Pertamina Jamin Aman Pasokan LPG dan Avtur Hingga Lebaran

Pertamina Jamin Aman Pasokan LPG dan Avtur Hingga Lebaran

Jakarta, TAMBANG – PT Pertamina (Persero) telah mengantisipasi peningkatan konsumsi LPG selama Ramadhan hingga mudik lebaran, dengan menambah pasokan sejak awal puasa. Memasuki pekan kedua Ramadhan, Pertamina mencatat konsumsi LPG menunjukkan peningkatan 5 persen dari rata-rata konsumsi normal.

 

Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito mengatakan, untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi LPG, Pertamina telah meningkatkan stok LPG di setiap depot.  Saat ini secara nasional, stok LPG mencapai 363 ribu metrik ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan LPG selama 17 hari.

 

“Khusus untuk distribusi LPG, Pertamina telah menyiagakan 3.094 agen serta 31.612 pangkalan LPG di seluruh Indonesia,” kata Adiatama.

 

Pertamina juga telah membuka Posko Pengaduan Nasional melalui Pertamina Contact Center 1 500 000. Serta Posko Pengaduan di tiap MOR.  Masyarakat dapat menyampaikan pengaduan terkait ketersediaan LPG di wilayahnya,  termasuk jika ada pelanggaran di Agen dan SPBU.

 

Adiatma menambahkan, konsumsi Avtur, bahan bakar pesawat akan mencapai puncaknya pada lima hari sebelum dan tujuh hari sesudah Idul Fitri 2018. Untuk itu, langkah kesiapan sudah dilakukan untuk memastikan kelancaran pasokannya.

 

“Pada puncaknya pada H-5 Idul Fitri kami perkirakaan konsumsinya mencapai 17.388 KL per hari, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya pemudik menggunakan pesawat udara selalu melakukan perjalanan mendekati lebaran,” imbuh Adiatma.

 

Kenaikan konsumsi avtur selama arus mudik 2018 diperkirakan meningkat sekitar 5 persen dari rata-rata normal 15.606 KL per hari, menjadi 16.333 KL per hari.

 

Untuk menjaga stok avtur, sejak awal bulan puasa, Pertamina menambah frekuensi supplai tanker ke Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) maupun Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM). Pertamina juga memastikan kesiapan dan kehandalan sarana dan fasilitas di DPPU, memastikan kesiapan RAE Supply (Regular, Alternative & Emergency). Dimana seluruh region melakukan simulasi RAE di wilayah masing-masing, khususnya untuk DPPU utama yang menjadi jalur mudik, baik di wilayah Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

 

Untuk wilayah Jakarta, Bandara Soekarno Hatta dan Halim Perdana Kusuma diperkirakan mengalami peningkatan besar, karena menjadi konsentrasi pemudik dari Jakarta ke berbagai daerah lainnya.