Jakarta, TAMBANG – PT Pertamina menggandeng PT Jasa Marga untuk membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di tempat peristirahatan sepanjang jalan tol trans Jawa. Sinergi sesama perusahaan pelat merah itu dilakukan dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Dalam rangka memanfaatkan untuk meramaikan jalan, Pertamina bisa membuat SPBU di tempat peristirahatan yang dibuat Jasa Marga,” kata Sekertaris Kementerian BUMN, Imam Apriyanto Putro seusai menyaksikan penandatangan kerjasama, Senin (26/11).
Rencananya, hingga Mei 2019, terdapat 10 lokasi peristirahatan yang dibangun oleh Jasa Marga, dan akan digabung dengan depot bahan bakar milik Pertamina. Hitungan jalur lintas pulau Jawa itu, dimulai dari kilometer nol yang berada di Cawang, Jakarta Timur, hingga kilometer 725 di Surabaya, Jawa Timur.
“Yang akan dioperasikan sampai bulan Mei itu 10 (lokasi). Titik nolnya ada di Cawang sampai Surabaya, paling jauh di kilometer 725,” kata Imam.
Terkait jalan tolnya sendiri, Kementerian BUMN mematok target pada Jasa Marga, harus tuntas pada Desember 2018.
Imam membeberkan, kerjasama tersebut diinisiasi oleh Kementerian BUMN setelah Menteri Rini Soemarno menggelar kunjungan keliling melewati trans Jawa. Dari road show itu, Rini melihat adanya peluang sinergi sesama anak usaha di bawah naungan Kementerian BUMN.
Imam menilai, selain untuk meramaikan jalan, membuka SPBU di tempat peristirahatan juga dapat memberikan manfaat bagi pelanggan. Akses terhadap BBM jadi lebih mudah.
“Rombongan beberapa waktu yang lalu sudah menjalani tur tembus trans Jawa. Rupanya banyak tempat peristirahatan. Satu untuk meramaikan jalan, kedua untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan bahan bakar,” ungkap Imam.
Sebagai catatan, perjanjian kerjasama itu diteken oleh Direktur Pemasaran Retail Pertamina, Mas’ud Khamid dengan Direktur Operasi I Jasa Marga Mohammad Sofyan.
Nampak hadir pula sebagai saksi, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani, Menteri BUMN, Rini Soemarno, serta jajaran Kementerian BUMN lainnya, seperti Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Fajar Harry Sampurno, Deputi Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha, Aloysius Kiik Ro, dan Deputi Bidang Industri Agro dan Farmasi, Wahyu Kuncoro.