Jakarta,TAMBANG, PT Pertamina EP, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) sukses mendapat penghargaan dalam ajang Asia Sustainability Reporting Rating 2019. Melalui Asset 4 Cepu Field, perusahaan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang bekerja di bawah pengawasan SKK Migas, meraih peringkat Gold pada ajang yang diselenggarakan National Centre Sustainibility Reporting (NCSR). Penyerahan penghargaan ini dilaksanakan di Bali, Sabtu (23/11).
Ini adalah penghargaan tahun ke-15 yang dilakukan NCSR. Hingga 2017 disebut sebagai Sustainability Reporting Awards, dan tahun lalu pada 2018 sistem diubah dari award menjadi rating.
NCSR menyelenggarakan konferensi praktisi keberlanjutan (sustainability practitioner conference) tahun keempat. Kegiatan tersebut diiikuti oleh 50 perusahaan-perusahaan dalam dan luar neegeri, khususnya Asia. Para peserta terdiri atas 41 perusahaan/organisasi Indonesia, dua perusahaan Bangladesh, tiga perusahaan Malaysia, dua perusahaan Singapura, dan dua perusahaan Filipina.
Afwan Daroni, Field Manager Pertamina EP Asset 4 Cepu Field, mengatakan salah satu wujud komitmen dan inisiatif perusahaan dalam penerapan prinsip Triple Bottom Line 3P (Profit, People, Planet) adalah dengan mengomunikasikan berbagai kegiatan dan investasi perusahaan untuk mendukung keseimbangan kinerja aspek keuangan, sosial, dan lingkungan melalui Sustainability Report (Laporan Keberlanjutan) sesuai dengan ketentuan penyajian Global Reporting Initiative (GRI) Standard.
Pertamina EP Asset 4 Cepu Field telah melakukan penyusunan Laporan SR setiap tahunnya dan pada 2019 dinominasikan oleh NCSR untuk berkompetisi dengan negara Asia lainnya seperti Filipina, Malaysia, dan Bangladesh dalam ajang Asia Sustainability Report Rating (ASRR). “Alhamdulillah ini kali kedua kami mendapatkan penghargaan terhadap Sustainability Reporting tingkat internasional, “ujar Afwan.
Agus Amperianto, General Manager PT Pertamina EP Asset 4, mengungkapkan kebanggaannya terhadap Field Cepu. “Suatu prestasi yang membanggakan, semoga dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi kinerja yang berkelanjutan dan sistem pelaporannya, ” ujarnya.
Tahun ini proses penilaian laporan dilakukan oleh 50 assesor yang merupakan dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki kompetensi sebagai assesor karena telah memiliki sertifikat spesialis laporan berkelanjutan yang dikeluarkan oleh NCSR.
Menteri Riset dan Teknologi Prof Bambang Brodjonegoro PhD dalam sambutannya di acara tersebut mengatakan inovasi tidak harus selalu dalam bentuk temuan yang luar biasa, namun inovasi juga harus dapat memudahkan dan digunakan oleh masyarakat luas.
“Inovasi tidak harus merupakan temuan luar biasa yang dapat memenangkan penghargaan, bisa juga inovasi yang dapat membantu orang-orang secara umum,” ujar Bambang.
Penyelenggaraan konferensi yang berkolaborasi dengan Ikatan Praktisi Berkelanjutan Bersertifikat ini, diawali dengan penyerahan trofi Asia Sustainability Reporting Rating 2019 kepada perusahaan-perusahaan terbaik yang telah berhasil mengkomunikasikan kinerja keberlanjutan kepada pemangku kepentingan melalui laporan keberlanjutan.
“Paling tidak ada tiga sinyal yang dapat ditangkap dari laporan berkelanjutan, pertama kinerja triple bottom line (ekonomi, lingkungan, dan sosial) perusahaan. Kedua dampak lingkungan dan sosial dari aktivitas perusahaan, ketiga pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals / SDGs), “ujar Ali Darwin, Ketua NCSR.
Pertamina EP Cepu Field merupakan salah satu lapangan yang berada di bawah pengawasan Asset 4. Saat ini Cepu Field memproduksikan minyak sebesar 2.178 BOPD dan gas sebesar 68.32 MMSCFD.