Jakarta,TAMBANG,-Organisasi profesi, Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) akan menghadiri World Mining Congress (WMC) yang diadakan di Brisbane, Australia pada 25-29 Juni 2023. Sejumlah 21 orang delegasi Indonesia yang hadir pada ajang internasional ini mewakili instansi pemerintah, perusahaan dan profesional pertambangan di Indonesia. Ketua Umum PERHAPI Rizal Kasli mengungkapkan, ini pertama kalinya Indonesia hadir dalam satu wadah resmi dan mengatasnamakan negara. Biasanya profesional pertambangan dari Indonesia yang hadir dalam kegiatan 3 tahunan ini mewakili instansinya masing-masing atau
bahkan secara personal. Hal ini menunjukkan dunia pertambangan Indonesia secara umum semakin solid dan berkembang dalam menciptakan dunia pertambangan yang berkelanjutan dan berstandar internasional.
“Semoga kehadiran delegasi Indonesia ini dalam satu wadah semakin menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara dengan industri pertambangannya yang terus berkembang dan berkelanjutan. Indonesia adalah negara utama pertambangan yang cukup besar. Oleh karena itu, Indonesia harus menunjukkan perannya di dunia Internasional,” ungkap Rizal yang juga akan menjadi pembicara dalam WMC kali ini.
Selain Rizal, ada 7 pembicara lainnya yang hadir sebagai pemateri 9 sesi persidangan dalam kongres pertambangan internasional ini. Ini pun menjadi sebuah kebanggaan karena seluruh pembicara harus melewati seleksi yang cukup ketat melalui abstract yang didaftarkan ke panitia. Kehadiran Indonesia sebagai pemateri dalam kongres juga menunjukkan kompetensi profesional pertambangan Indonesia.
Delegasi Indonesia kali ini juga memiliki tujuan besar lainnya, yakni berupaya menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah pelaksanaan WMC ke-27 pada tahun 2026 mendatang. Indonesia secara umum dan dunia pertambangan secara khusus akan mendapatkan banyak keuntungan jika WMC digelar di Indonesia. Kepercayaan internasional kepada tata kelola pertambangan dan iklim investasi di bidang pertambangan di Indonesia pun semakin meningkat. Peserta kongres lebih dari 2.000 orang dari seluruh dunia akan hadir.
“Kita akan berupaya secara maksimal agar Indonesia menjadi tuan rumah berikutnya. Indonesia merupakan negara pertambangan yang cukup besar. Banyak sekali ilmu yang akan di dapat dalam kongres ini melalui konferensi dan diskusi serta knowledge sharing. Mereka yang hadir merupakan para pakar dari berbagai bidang. Kongres pertambangan ini membahas semua sisi di dunia pertambangan, termasuk pengelolaan lingkungan, tambang nihil limbah (zero waste mining), teknologi terbaru dan banyak lagi lainnya yang secara garis besar menuju era pertambangan yang berkelanjutan dan lebih memiliki etika lingkungan,” tambah Rizal.
Rizal meyakinkan, upaya ini juga sejalan dengan tujuan pemerintah yang menggalakkan hilirisasi sektor pertambangan. Indonesia dapat mengambil manfaat yang luar biasa guna memajukan dunia pertambangan dalam negeri. Komitmen menjadi tuan rumah juga akan mendorong profesional tambang di Indonesia lebih baik dalam mengelola industri pertambangan. Pertambangan haruslah memberikan manfaat yang luas dan berkelanjutan, bukan sebaliknya.