Jakarta,TAMBANG,- PT Trakindo Utama (Trakindo) selama ini telah menunjukkan komitmen yang tinggi mendukung kemajuan dunia pendidikan Indonesia. Berbagai kegiatan dilakukan perusahaan penyedia solusi alat berat Cat® di dunia pendidikan termasuk di bidang teknologi. Saat ini dunia pendidikan tengah menghadapi tantangan diantaranya keterbatasan dalam proses belajar mengajar akibat pandemi covid-19.
Yulia Yasmina, Chief Administration Officer PT Trakindo Utama mengakui di tengah keterbatasan proses belajar mengajar, dunia industri tetap harus menjawab tantangan zaman dan memerlukan keberadaan SDM berkualitas, terlebih di bidang teknologi.
“Strategi dan perubahan di bidang pendidikan tinggi yang kemudian berdampak pada pendidikan menengah akan menentukan kemampuan SDM di Indonesia. Kami dari dunia industri harus dapat memanfaatkan momentum ini untuk menjadi lebih inovatif, proaktif, dan adaptif dalam menghadapi tantangan zaman yang terjadi saat ini dan di masa depan nantinya,” papar Yulia Yasmina dalam acara Bincang PERSpektif Trakindo.
Saat ini, teknologi menjadi backbone/tulang punggung dalam pembangunan Indonesia, terlebih di masa intensifikasi pembangunan infrastruktur yang saat ini tengah digencarkan di berbagai daerah di Indonesia. Teknologi juga menjadi kebutuhan utama di tengah Revolusi Industri 4.0 yang baru dimulai ini dan akan menghadirkan tantangan-tantangan baru berupa perubahan cara masyarakat bekerja dan mencapai tujuannya.
“Seiring perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0, kemajuan di industri alat berat saat ini membutuhkan SDM yang tidak hanya terampil di bidang mekanikal, tapi juga di bidang elektrikal,”lanjut Yulia.
Ia menyebutkan bahwa Trakindo pun telah berusaha untuk melangkah lebih jauh dengan mendukung pengembangan di jurusan-jurusan terkait teknologi, serta menambah dukungan dan kerja sama di bidang elektrikal. Selain memenuhi kebutuhan bisnis, hal ini diperlukan untuk menyiapkan tenaga terlatih yang siap kerja dan mampu menghadapi tuntutan teknologi masa depan.
Di kesempatan itu, Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari M. Eng. mengajak masyarakat untuk merefleksikan dampak positif dan negatif pembelajaran virtual secara bijaksana, baik di level sekolah dasar dan menengah maupun pendidikan tinggi.
“Di samping keterbatasan yang dimiliki, pandemi ternyata berhasil mengilhami percakapan dan gagasan baru tentang cara terbaik dalam sistem pembelajaran siswa.. Banyak pendidik mengubah metode pengajaran mereka untuk mendorong lebih aktif berinteraksi dan berkomunikasi melalui pengaturan virtual,”terang Prof Ashari.
Ia juga menjelaskan pembelajaran virtual, ada penekanan lebih pada kemampuan siswa menjadi guru bagi diri mereka sendiri dan hal ini mungkin memiliki efek jangka panjang. Jadi tugas pendidik di masa depan tidak hanya mengajar pengetahuan, tidak hanya mendidik, tapi juga memberikan siswa kemampuan dasar mandiri dan komunikasi sebagai alat yang pada akhirnya akan dibutuhkan untuk sukses di tempat kerja dan sukses dalam hidup. Hal ini menjadi bagian dari perubahan yang bisa kita lihat dalam pendidikan teknologi.
Sebagai salah satu kampus unggulan dengan reputasi internasional, ITS sendiri sebenarnya telah memanfaatkan pembelajaran virtual ini sejak lebih dari 10 tahun yang lalu. Namun selama ini dilaksanakan dalam jumlah terbatas.
Pandemi covid-19 memaksa kita untuk menjalankan pendidikan daring secara serentak dan menyeluruh. Pembelajaran daring, bukan hanya pertemuan dosen dan mahasiswa melalui gawai saja, tetapi diperlukan pula untuk mengembangkan infrastruktur pendidikan digital, termasuk smart classroom dan smart laboratory yang dapat diakses oleh mahasiswa secara hybrid.
Dengan cara ini siswa baik secara daring dan secara fisik hadir di kampus dalam waktu yang bersamaan. Diperlukan pula penyesuaian budaya dan kapasitas dalam hal teknologi digital bagi SDM, termasuk guru, dosen serta tenaga kependidikan.
“Terlepas dari harapan kita bersama agar pandemi ini segera usai, COVID-19 memang mendorong para dosen universitas dan guru di sekolah dan madrasah lebih banyak fleksibilitas dan kreativitas dengan alat interaktif digital daring yang mendukung kolaborasi antara mahasiswa/siswa dosen dan guru. Bagian paling menarik tahun lalu adalah melihat bagaimana para guru inovatif dalam hal membuat pengalaman belajar lebih baik bagi siswa mereka,” papar Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kemendikbudristek. Dr. Yaswardi.
Ia menambahkan diskursus yang kini berkembang di kalangan para pendidik adalah bagaimana kita menerapkan beberapa komponen pembelajaran daring secara permanen pascapandemi ke dalam proses belajar mengajar,” tambah Yaswardi.
Meskipun demikian, untuk diterapkan sepenuhnya pembelajaran virtual juga memiliki beberapa hambatan. Pandemi telah mempengaruhi pendidik lebih memahami kebutuhan individu siswa, menambahkan bahwa sementara beberapa siswa mungkin berkembang dengan pembelajaran jarak jauh atau diskusi asinkron, tetapi ada juga yang sebaliknya.