Jakarta, TAMBANG – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel menargetkan dua unit usaha baru yakni PT Bhakti Bumi Sentosa (BBS) dan PT Cipta Kemakmuran Mitra (CKM) beroperasi pada 2026. Kehadiran dua entitas ini merupakan strategi perusahaan untuk memperkuat ekosistem hilir dan meningkatkan keberlanjutan serta efisiensi operasional.
“Kita mulai uji coba lapangan sampai 2025, kalau hasil uji coba bagus mudah-mudahan kita produksi di 2026 untuk masal,” ungkap Direktur HSE Harita Nickel, Tony H Gultom usai mengisi acara International Batttery Summit 2024 di Jakarta, Senin (29/7).
Dia menyatakan, BBS merupakan unit usaha yang akan memanfaatkan tailing nikel yang telah diolah High Pressure Acid Leach (HPAL) NCKL menjadi besi atau carbon steel. Produk ini nantinya bakal dijual sebagai nilai tambah perusahaan.
“Satu, kita untuk memanfaatkan tailing, untuk jadi produk, besi. Kita lagi uji coba. Produknya nanti untuk carbon steel memang secara ekonomi bisa untuk dijual,” jelas dia.
Sementara CKM untuk meningkatkan efisiensi operasional dengan memproduksi kapur tohor atau quicklime. Komoditas tersebut merupakan salah satu bahan utama yang diperlukan untuk proses pemurnian bijih nikel kadar rendah menggunakan teknologi HPAL.
“Yang CKM itu kita untuk memanfaatkan batu kapur untuk jadi quicklime. Ini untuk kebutuhan HPAL,” beber dia.
Sebagai informasi, PT Halmahera Persada Lygend (HPAL), anak perusahaan yang dimiliki langsung sebesar 45% oleh PT Trimegah Bangun Persada Tbk) akan menguasai 21.026 saham (kepemilikan 94,24%) di BBS. Sementara Hong Kong Blue Whale International Limited akan menguasai 1.285 saham atau setara 5,76% saham.
Sementara di CKM, Harita akan menguasai 4.040 saham atau kepemilikan 40% saham. Sedangkan Hong Kong Blue Whale International Limited memegang 6.060 saham atau setara 60%.