Depok, TAMBANG – Bekerja sama dengan Batalyon Infanteri (Yonif) Para Raider 328 Kostrad TNI, kontraktor tambang terkemuka, PT Pamapersada Nusantara (PAMA) menanam 2500 bibit pohon di Komplek Asrama Yonif Para Raider 328/Dirgahayu, Cilodong, Depok. Aksi ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 yang jatuh pada 5 Juni.
CSR Head Department PAMA, Maidi Irvan menyebut kegiatan ini sebagai upaya perusahaan dalam menciptakan dunia yang lebih bersih, sehat, dan lestari. Menurut dia, penanganan emisi karbon bukan saja tanggung jawab pemerintah, tapi berlaku untuk semua masyarakat termasuk pelaku industri, perusahaan tambang dan stakeholder terkait.
“Jadi isu karbon ini memang sedang gencar-gencarnya di dunia bahkan kemarin juga PBB pada Saat acara di Bali, kita diharuskan supaya ikut terlibat aktif dalam upaya-upaya dunia untuk mereduce emisi karbon,” ujar Meidi di Depok, Sabtu (3/6).
Selain menggalakkan program reboisasi, dalam upaya pengurangan emisi gas rumah kaca ini PAMA berencana tidak akan menambah jumlah dan luasan konsesi tambang batu bara. Perusahaan, imbuh Meidi, berkomitmen untuk menjalankan bisnis dengan prinsip green energy.
“Kita juga akan semakin lebih berproduksi dengan isu-isu green produksi. Di mana batu bara itu, kita mungkin untuk beberapa tahun ke depan salah satunya kita tidak menambah jumlah atau luasan tambang batu bara. Di mana kita berkomitmen juga menciptakan green energy,” beber dia.
Selain itu, PAMA juga saat ini sedang gencar mencari lahan seperti konsesi bekas hak pengusahaan hutan (HPH) untuk ditanami pohon kembali. Termasuk mengembalikan keanekaragaman hayati lahan tersebut.
“Tidak hanya penanaman pohon saja, Pama juga sudah berupaya juga untuk mencari lahan di mana lahan itu akan ditanami, dan mencari konsesi-konsesi bekas hph untuk dijadikan sebagai sumber penangkal emisi karbon,” ujarnya.
“Salah satunya yang sudah kita upayakan adalah memiliki sekitar 98 ribu hektar lahan di papua untuk diselamatkan baik itu hutannya, keanekaragaman hayati maupun community development,” imbuh dia.
Meidi menambahkan bahwa PAMA sangat berfokus pada penanganan isu karbon dengan membentuk anak perusahaan yaitu Wana Rimba Nusantara. Target pengurangan emisi PAMA Group adalah 1,73 juta ton CO2e per tahun dimulai sejak tahun 2025. Sehingga dengan program utama WRN (nature-based solution), target akuisisi hutan pada tahun 2024 adalah 400.000 hektare (ha) atau setara dengan 4 juta ton CO2e per tahun secara kapasitas serapan emisi karbon.
“Tentunya, semua hal yang kami lakukan ini bermuara pada satu tujuan, yaitu tercapainya Sustainable Development Goals, khususnya pada tujuan ke-13 terkait Penanganan Perubahan Iklim melalui payung Corporate Social Responsibility,” beber dia.
Kurangi Pemanasan Global dan Dukung Ketahanan Pangan
Hal senada diungkapkan Danyonif Para Raider 328/Dirgahayu, Mayor Inf Fauzan Riva’i Alfikri. Kata dia, pelestarian lingkungan hijau perlu dikampanyekan dengan serius agar pencemaran udara dan pemanasan global bisa berkurang.
“Kita menyadari bahwa kelestarian lingkungan hari ini mungkin aga rusak karena pencemaran udara yang menyebabkan langit kita jadi kurang cerah karena penuh gas polusi. Sementara itu banyak lahan gersang di mana-mana, sehingga pohon dan hutan yang selayaknya sebagai pengatur tata air bagi kehidupan kita tidak berfungsi dengan optimal,” ujar dia.
Dia kemudian mengapresiasi dan berterima kasih atas apa yang dilakukan anak usaha United Tractors tersebut. Kata dia, program penanaman pohon sejalan dengan agenda kesatuannya yakni penghijauan dan ketahanan pangan.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PT Pamapersada Nusantara karena telah membantu kami dalam menjalankan salah satu program kami yaitu penghijauan dan ketahanan pangan di Yonif Para Raider 328,” ucap Fauzan.
“Kami harapkan ini turut menghijaukan lingkungan batalyon 328 dan juga bisa memberikan ketahanan pangan dan memberikan manfaat bagi prajurit dan keluarga serta lingkungan sekitar apabila nanti sudah dipanen,” pungkasnya.
Adapun bibit yang ditanam sebanyak 2500 pohon dan disebar di 6 titik dengan luas sekitar 1 hektare. Tanaman itu terdiri dari Pohon Sirsak sebanyak 2000 bibit dan Pohon Alpukat sebanyak 500 bibit.