TAMBANG, TEHERAN. DUTA BESAR Indonesia untuk Teheran, Iran, Octaviano Alimuddin, berjumpa dengan Jamal Razzaghi, anggota Kamar Dagang dan Industri bidang Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan, dan Pertanian, Rabu lalu. Kata Jamal, ‘’Teknologi merupakan bidang tempat Iran dan Indonesia bisa memperluas hubungan.’’
Jamal, sebagaimana dikutip kantor berita Iran, Mehr News Agency, mengatakan bahwa baik Iran maupun Indonesia sama-sama anggota OPEC. Perdagangan kedua negara akan meningkat pesat, terutama karena Indonesia membeli minyak dan LPG dari Iran. ‘’Kerjasama perdagangan kedua negara bisa mencapai lebih dari US$ 2 miliar,’’ katanya.
‘’Kerjasama sektor energi dengan Indonesia sangat menjanjikan. Indonesia merupakan negara penghasil minyak terbesar di Asia Tenggara. Mengekspor jasa teknik dan rekayasa ke Iran sangat prospektif,’’ kata Jamal.
Dalam pertemuan itu, Dutabesar Octaviano Alimuddin memperkenalkan potensi Indonesia di bidang produk kelautan, pertambangan, buah-buahan tropis, dan tekstil. Ia juga mengundang investor dari Iran untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
‘’Perjanjian kerjasama di bidang minyak dan gas segera ditandatangani oleh Iran dan Indonesia. Indonesia juga sudah memiliki kontrak untuk mengimpor LPG dari Iran,’’ katanya.
Iran memang menjadi salah satu andalan Indonesia untuk mendapatkan pasokan minyak dan gas. Mei lalu, Pertamina menandatangani kesepakatan untuk membeli LPG sebanyak 600.000 ton dari BUMN perminyakan Iran, National Iran Oil Company.
Sebagaimana dimuat media Iran, Press TV, Pertamina juga akan masuk dengan mengelola ladang minyak di Iran. Pihak Iran sudah membuka data empat blok untuk dievaluasi oleh Pertamina. Sebanyak dua blok akan dipilih. Rencananya, Pertamina meningkatkan produksi masing-masing blok sebesar 30.000 barel per hari.