Di periode sembilan bulan pertama tahun ini, ANTAM mampu memproduksi feronikel hingga 12.838 ton. Jumlah itu naik 10% jika dibanding periode yang sama tahun lalu. Peningkatan itu juga mendorong naiknya penjualan hingga 4%.
Jakarta-TAMBANG. PT Aneka Tambang (Persero) (ANTAM) mencatat produksi feronikel hingga September 2015 naik sebanyak 10% menjadi 12.838 ton nikel dalam feronikel (TNi) dibanding diperiode yang sama tahun lalu, sebesar 11.710 TNi.
Direktur Utama ANTAM, Tedy Badrujaman mengatakan kenaikan tersebut didukung oleh peningkatan jumlah dan kadar bijih nikel umpan pabrik dari tambang nikel di Pomalaa dan Pulau Pakal.
“Peningkatan tersebut juga seiring dengan selesainya Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa,” ungkap Tedy dalam keterangan tertulis, Rabu (11/11).
Peningkatan produksi, jelasnya, juga ikut mendorong penjualan feronikel yang naik sebanyak 4% menjadi 13.388 TNi dalam waktu sembilan. Dalam laporan keuangan itu disebutkan Tiongkok, Korea Selatan dan Eropa merupakan tiga destinasi terbesar penjualan feronikel ANTAM.
Selain itu, penjualan emas ANTAM naik secara signifikan sebesar 129% menjadi 12.648 kg (406.643 oz). Selain produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung, ANTAM melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia juga memurnikan emas dari pihak ketiga di seluruh Indonesia.
Tercatat, penjualan bersih ANTAM di semester I 2015 setelah diaudit meningkat 97% dibandingkan periode yang sama di tahun 2014 menjadi Rp7,85 triliun. Peningkatan penjualan menjadikan ANTAM membukukan kenaikan laba kotor sebesar 117% dibandingkan semester I 2014 menjadi Rp528,07 miliar. ANTAM juga telah mencatatkan laba usaha sebesar Rp103,34 miliar pada semester I 2015 dibandingkan rugi usaha sebesar Rp187,33 miliar pada semester I 2014.