Jakarta – TAMBANG. Penjualan alat berat di kuartal III/2016 masih terpuruk. Meskipun alat berat banyak yang digunakan di proyek infrastruktur pemerintah pada tahun 2017 mendatang.
Hendro Utomo, analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) mengatakan, penggunaan alat berat di proyek infrastruktur relatif masih kecil jumlahnya dibandingkan dengan penggunaannya di komoditas. Sementara harga komoditas saat ini masih volatile, belum naik.
“Meskipun banyak dipakai di infrastruktur, tapi alat berat juga banyak dipakai di komoditas yang belum rebound.” ujarnya senin (28/11).
Namun Hendro juga masih melihat peluang kenaikan harga komoditas, yang pastinya akan berimbas juga pada jumlah penjualan alat berat.
Sedangkan PT United Tractor Tbk (IDX : UNTR) menargetkan kenaikan penjualan alat berat dengan merek Komatsu tahun 2017 sebesar 10%-15% dari target tahun ini sebesar 2000 – 2100 unit. Penjualan alat berat hingga September 2016 sebesar 1.588 unit.
Target kenaikan penjualan ini dikatakan oleh Sekretris perusahaan UNTR, Sara K. Loebis akan disumbang oleh sektor konstruksi dan pertambangan. Mengingat harga batubara baru-baru ini naik cukup lumayan. “Tapi kita tetap berpikir konservatif juga, bahwa kenaikannya hanya sesaat, ” ujarnya.
Jika dibandingkan antara penjualan September 2016 dengan September 2015, penjualan alat berat UNTR turun 12% dikarenakan cuaca. Dengan persentasi pendapatan bagi perseroan sebesar 10% untuk alat berat.