Beranda ENERGI Migas Pengamat Akui Dampak Ganda Operasi Migas PetroChina Bagi Ekonomi Jambi

Pengamat Akui Dampak Ganda Operasi Migas PetroChina Bagi Ekonomi Jambi

Jakarta-TAMBANG,- Kalangan lembaga independen mengakui multiplier effect (dampak berganda) sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) bagi perekonomian nasional maupun daerah seperti Jambi cukup tinggi. Meskipun kontribusi migas dalam bauran energi nasional merujuk pada Rencana Umum Energi Nasional diproyeksikan mencapai 34 – 44 persen hingga tahun 2050.

Direktur Lembaga Kajian dan Advokasi Energi dan Sumber Daya Alam (LKA ESDA) Rio HC menyebutkan selain mengejar target produksi minyak dan gas bumi, bagi daerah Jambi dan daerah penghasil migas lainnya, industri hulu berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasinya.

“Komitmen SKK Migas dan KKKS PetroChina International Jabung telah dibuktikan selama ini dan memiliki dampak yang sangat luas bagi perekonomian daerah. Mulai dari penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan daerah, dan efek berganda lainnya berkat dukungan dari semua stakeholders dan masyarakat,” kata Rio HC dalam bincang migas secara daring di Jakarta, Jumat sore (28/3).

Menurut Rio, melalui penerapan konsep production sharing contract (PSC), penerimaan dari dana bagi hasil (DBH) migas, pajak bumi dan bangunan (PBB) migas, pajak daerah dan retribusi daerah (PDRD), penciptaan lapangan kerja (SDM), berbagai program CSR maupun program pengembangan masyarakat (PPM) berkelanjutan hingga pengadaan rantai suplai di WK Jabung yang berjalan selama ini telah menunjukkan besarnya kontribusi yang diberikan dan multiplier effect tersebut.

“Unsur-unsur penting itu dapat digunakan dalam menghitung multiplier effect-nya. Artinya, SKK Migas-PetroChina konsisten mendorong peningkatan efek berganda hulu migas di Jambi serta berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat luas,” ungkapnya.

Lebih jauh dia mengatakan, sinergi dan kolaborasi antara SKK Migas, KKKS, dan pemerintah daerah serta pemangku kepentingan lainnya saat ini berjalan baik. Dengan begitu, laju investasi dalam sektor migas tidak hanya mendukung penerimaan negara, tetapi juga membuka lapangan kerja lebih luas dan menggerakkan sektor-sektor lain.

“Setiap rupiah atau dolar yang diinvestasikan dalam sektor migas menghasilkan dampak berkali-kali lipat dan multiplier effect nyata bagi perekonomian. Sebut saja, industri pendukung seperti manufaktur, jasa, dan transportasi mendapatkan dampak positif dari sektor ini. Hal inilah yang membuat migas menjadi sektor yang sangat strategis di Tanah Air,” kata Rio.

Terkait participating interest (PI) 10 persen daerah pada WK Migas, dia mengatakan, hal itu merupakan ketentuan biasa yang telah ditetapkan pemerintah selama ini. Aturan yang baru tertuang pada Peraturan Menteri ESDM No.1 tahun 2025 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri ESDM No.37 tahun 2016. “Prosedur dan aturan sudah jelas semuanya,” ujarnya.

Dia juga optimistis bahwa industri migas Indonesia masih sangat cerah. Meski ada peningkatan dalam penggunaan energi terbarukan, namun kebutuhan migas sebagai sumber energi utama tetap tinggi. Karenanya, dengan pengelolaan yang tepat, industri migas akan terus berkontribusi pada ketahanan energi dan perekonomian Indonesia.

Prioritas Nasional

Sementara itu, sebelumnya SKK Migas menyelenggarakan kegiatan silaturahmi ke stakeholders selama bulan suci Ramadan. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro saat kegiatan silaturahmi Media di Jakarta, (12/3) mengingatkan kembali peran penting industri hulu migas pada periode pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Yakni pada Asta Cita dengan 4 program prioritas meliputi ketahanan energi, ketahanan pangan, hilirisasi dan makanan bergizi.

“Prioritas pemerintah ke migas akan mendorong kepercayaan dan gairah investasi hulu migas yang lebih kuat, ini sejalan dengan pemeringkan S&P yang memberikan skor ketertarikan investasi hulu migas di Indonesia terus meningkat,” ujar Hudi.

Dia menambahkan, dalam rangka mendukung target swasembada energi, SKK Migas dan KKKS terus melakukan berbagai upaya untuk meningtkan produksi migas nasional melalui 3 langkah meliputi optimalisasi produksi dan teknologi, reaktivasi sumur idle dan lapangan idle, kemudian eksplorasi masif wilayah Indonesia Timur yang masih memiliki potensi penemuan-penemuan cadangan baru.

“Pemerintah akan mendorong percepatan melalui skema kerja sama dan insentif yang lebih menarik. Untuk mendukung pencapaian target lifting 2025, SKK Migas dan KKKS telah menetapkan program yang masif dan agresif untuk pemboran sumur pengembangan, wellservice dan workover,”pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini