Jakarta-TAMBANG. Pasokan listrik di Nias, Sumatera Utara sudah kembali normal. Untuk menghindari kejadian serupa, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta PT PLN (Persero) mengevaluasi semua kontrak sewa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
“Karenanya, semua kontrak sewa PLN dengan PLTD harus dievaluasi untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk lainnya di kemudian hari,” ungkap Menteri ESDM Sudirman Said, Kamis (14/4).
PLTD Idanoi merupakan pembangkit listrik yang pemasok utama sistem kelistrikan Nias. PLTD ini menghasilkan 10 MW listrik yang dieselnya disewa dari PT Amerika Power Rent (APR). PT APR juga mensuplai energi untuk PLTD Moawo 10 MW di Nias. Dari 2 (dua) PLTD tersebut, PT APR mensuplai 20 MW listrik di Nias, sedangkan total suplai listrik di Kepulauan Nias adalah sebesar 26 MW. Sehingga ketika PT APR memberhentikan suplainya, lebih dari 90% Nias gelap gulita.
Dalam kunjungannya, Sudirman mengungkapkan bahwa keadaan di Nias memang sudah sulit, apalagi tanpa listrik maka keadaan akan menjadi sulit. “Sejak awal saya katakan kita mesti ke Nias, hanya masalah waktu. Sekaligus memonitor yang dikerjakan PLN,” papar Sudirman.
Penanggulangan krisis listrik di Nias merupakan kerja keras dari berbagi pihak, baik dari PLN, Pemda, Pemangu kepentingan dan masyarakat. Sebagai aksi konkrit, PLN telah mendatangkan 46 genset milik PLN dari berbagai daerah. Selain itu PLN juga telah menyusun langkah-langkah strategis jangka pendek dan jangka panjang guna menghindari keadaan krisis terulang. Hal pertama yang dilakukan PLN adalah melakukan pemulihan kemudian langkah berikutnya akan memasang genset yang dari langsa 8 MW.
Selanjutnya PLN akan membangun pembangkit 25 MW yang mesinnya dari General Electric (GE), saat ini PLN sedang mengurus perijinannya termasuk amdalnya yang di prediksi akhir Agustus bisa selesai. Keempat, PLN akan membangun transmisi mulai dari Gunung sitoli sampai teluk dalam, dilanjutkan dari gunung sitoli ke nias utara. Sehingga nantinya dari utara ke selatan akan tersambung. “Saya targetnya tahun 2017 akan selesai” ungkap Direktur Bisnis Wilayah Sumatera PT PLN (Persero) Amir Rosidi.
Sudirman mengatakan, pemerintah mengapresiasi gerak cepat PT PLN dalam mencari solusi menangani krisis listrik di Nias. Ia meminta masyarakat memahami kondisi bahwa PLN sebagai korporasi tentunya membutuhkan hitungan untuk menangani permasalahan listrik saat ini. “Kita tidak ingin ini terjadi lagi, PLN sudah menyusun langkah pencegahan agar kejadian ini tidak terulang. Pemerintah akan beri perhatian khusus, penangan kemarin baru solusi jangka pendek. Ke depan kita akan siapkan solusi jangka panjang untuk mengatasi keterbatasan listrik di Nias.” tegas Sudirman