Beranda Tambang Today Umum Pemerintah Komit Dorong Transisi Menuju Energi Bersih

Pemerintah Komit Dorong Transisi Menuju Energi Bersih

PLTPB Sidrap Sebagai ikon bari Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Foto Kementerian ESDM)

Jakarta,TAMBANG, Pemerintah lewat Kementerian ESDM kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong transisi energi. Salah satu yang akan dilakukan diantaranya dengan menekan pemanfaatan minyak bumi pada moda transportasi. Kemudian mendorong pemanfaatan kendaraan listrik dan penggunaan kompor listrik untuk keperluan rumah tangga guna menggantikan peran minyak dan gas.

“Indonesia memiliki target penurunan emisi dari kegiatan meliputi transportasi, kelistrikan, dan industri pada tahun 2030 sebesar 314 juta ton karbondioksida,” terang Menteri ESDM Arifin Tasrif pada launching International Youth Summit Renewable Energy 2021 (IYSRE 2021) Webinar Essay Competition yang diselenggarakan oleh Society of Renewable Energy (SRE), komunitas EBT mahasiswa yang tersebar di 34 perguruan tinggi di Indonesia, Rabu (17/3).

Untuk mencapai target tersebut, lanjut Arifin, Indonesia harus melakukan mitigasi antara lain melalui penggunaan energi terbarukan, konservasi energi, pembangkit energi bersih, fuel switching, serta reklamasi pasca tambang. Langkah lainnya dengan kebijakan energi nasional (KEN) yang berfokus kepada transisi pengurangan pemakaian energi fossil lalu digantikan dengan energi terbarukan yang tentunya ramah lingkungan.

“Target transisi energi kami ditetapkan dengan target yang ambisius menuju energi bersih. Pengembangan PLTS akan coba kami percepat, karena investment costnya lebih murah hingga 1,3 kali dari energi lainnya, lalu sudah diproduksi dalam bentuk modul-modul jadi mudah untuk pemasangannya,” jelas Arifin.

Pengembangan PLTS skala besar dengan besaran kapasitasnya sebesar 5,432 Mega Watt yang akan dibangun dari tahun 2021-2030 ditargetkan menurunkan emisi hingga 7,96 juta ton karbondioksida. Beberapa proyek telah dijalankan seperti kick off PLTS terapung Waduk Cirata sebesar 145 MWp yang ditargetkan akan selesai pada tahun 2022. Selanjutnya, pengembangan PLTS atap juga menjadi fokus dengan target dari tahun 2021-2030 sebesar 2,145 Giga Watt yang ditargetkan dipasang pada bangunan dan fasilitas milik BUMN, industri dan bisnis, rumah tangga, konsumen PLN, kelompok sosial, dan gedung pemerintah.

“Tahun 2020 dari kementerian ESDM sudah melakukan konversi yaitu menggantikan pembangkit listrik tenaga diesel yang biasanya dipakai untuk melistriki daerah-daerah timur, kita gantikan pembangkitnya yang awalnya menggunakan diesel diganti dengan gas. Total terdapat 2.130 daerah tersebar di seluruh Indonesia, yang nantinya dalam jangka Panjang akan dicari potensi energi baru terbarukan apa yang bisa dimanfaatkan di daerah-daerah tersebut,” tandasnya.

Arifin menambahkan, dalam rangka mengurangi penggunaan batu bara pada PLTU, saat ini sedang dikembangkan teknologi co-firing biomassa. Untuk mengurangi timbunan sampah, Kementerian ESDM sedang mengembangkan Refuse Derived Fuel (RDF) yaitu bahan bakar yang berasal dari limbah rumah tangga, industri, pertanian dan juga kegiatan lainnya. “Teknologi RDF ini tentunya dapat menambah daya serap tenaga kerja,” tandas Arifin.