Jakarta-TAMBANG. Tahun ini PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menyatakan kesiapannya menyediakan satu unit kapal untuk mengangkut BBM dan elpiji milik PT Pertamina (Persero) yang kemudian akan didistribusikan ke beberapa daerah di Indonesia.
Direktur Utama Pelni, Elfien Goentoro menyatakan sinergi kedua BUMN tersebut bisa membuka peluang bisnis yang lebih besar juga bisa saling menguntungkan.
“Pelni bisa memakai produk Pertamina sementara Pertamina bisa menggunakan jasa Pelni untuk mengangkut produknya. Kita bekerja sama dalam rangka saling memanfaatkan produk BUMN,” kata Elfien, Rabu (1/7).
Senada, Direktur Utama Pertamina, Dwi Sucipto mengatakan kerja sama ini mengarah pada pemanfaatan kedua belah aset dengan kapabilitas masing- masing.
“Pertamina memiliki produk bahan bakar pelumas, sedangkan Pelni memiliki aset-aset jasa pengangkutan. Ini bisa sinkron dengan kebutuhan Pertamina,” ungkapnya.
Dia menambahkan Pertamina bisa memanfaatkan jasa pengangkutan Pelni bukan hanya BBM ke depannya, tetapi juga pengangkutan minyak mentah.
Dalam nota kesepahaman ini disebutkan Pertamina akan menyediakan BBM untuk kebutuhan kapal dan kendaraan operasional Pelni, serta produk refrigerant hidrokarbon Pertamina bagi fasilitas gedung perkantoran Pelni.
Selain itu, Pertamina akan menyediakan jasa standard of training, certification, and watchkeeping for seafarers (STCW) Manila Amendment 2010 untuk awak kapal Pelni.
Elfien mengatakan nantinya ukuran unit kapal angkut yang disediakan Pelni akan disesuaikan dengan kebutuhan dan spesifikasi yang dibutuhkan oleh Pertamina.
Nota kesepahaman antara Pertamina dengan Pelni telah dimulai sejak 2013 lalu. Dengan ditandatanganinya nota kesepahaman yang baru, Pertamina juga akan menyediakan BBM untuk kebutuhan kapal dan kendaraan operasional Pelni.
Masa berlaku nota kesepahaman ini berlaku selama lima tahun sejak ditandatangani dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan kedua belah pihak.
“Ini merupakan bentuk sinergi dari dua perusahaan BUMN strategis yang berada di bawah naungan Kementerian BUMN untuk memberikan total value yang maksimal bagi negara,” sambung Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang yang juga hadir saat penandatanganan MoU itu.
Menteri BUMN, Rini Soemarno menyambut positif kerjasama kedua belah pihak. Dia menambahkan potensi BUMN di Indonesia sangat besar karena itu dibutuhkan sinergi antar-BUMN sehingga ke depannya kita menjadi makin besar.
Ia menargetkan pertumbuhan aset melalui sinergi BUMN diharapkan mencapai Rp10.000 triliun pada 2019, dari Rp4.500 triliun pada tahun ini. “Asetnya harus lebih dari Rp10.000 triliun. Itu harapan saya,” ucapnya mengamini.