Jakarta, TAMBANG – Kontraktor pertambangan terkemuka, PT Pamapersada Nusantara (PAMA) menggelar Kick Off dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Adiwiyata di SMPN 3 Selomerto, Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa (13/2).
CSR Officer PT Pamapersada Nusantara, Rezky Putri Harisanti menyebut adiwiyata merupakan program yang efektif karena di dalamnya terdapat pilar pendidikan dan pilar lingkungan hidup. Kata dia, program ini bertujuan untuk menanamkan cinta dan peduli terhadap lingkungan sejak dini.
“Kami memandang bahwa adiwiyata ini merupakan program efektif untuk kami kolaborasikan, ada pilar pendidikan dan ada pilar lingkungan hidup. Sekolah Adiwiyata ini merupakan wadah kaderisasi untuk generasi mendatang yang lebih peduli akan lingkungan hidup,” ucap Rezky.
Sekolah Adiwiyata sendiri merupakan program yang dicanangkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Tujuannya untuk mendorong sekolah-sekolah di Indonesia agar berperan aktif dalam upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Rezky menuturkan, saat ini PAMA sudah memiliki total 30 sekolah adiwiyata binaan di seluruh area operasional meliputi pulau Jawa, Sumatra dan Kalimantan. Di Jakarta, anak usaha PT United Tractors Tbk (UT) ini sudah membina 7 sekolah untuk melaksanakan program adiwiyata.
“Dalam kegiatan CSR, PAMA sudah mendampingi 30 sekolah adiwiyata di seluruh daerah operasional, di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Di Jakarta ada 7 sekolah adiwiyata,” imbuh Rezky.
Bagi Pama, Rezky menegaskan, pembentukan sekolah adiwiyata tidak dimaksudkan untuk meraih penghargaan. Lebih dari itu, sekolah adiwiyata menjadi jembatan untuk menanamkan pemahaman dan pembentukan budaya cinta lingkungan sejak dini.
“Bukan soal penghargaan saja. Tapi yang lebih utama adalah membangun budaya dan kebiasan yang lebih ramah lingkungan,” beber dia.
Contoh sederhana dari program adiwiyata di sekolah adalah memilah dan memilih sampah organik dan anorganik serta membuang ke tempatnya. “Memilah sampah, memakai barang barang yang ramah lingkungan, seperti totebag karena mengurangi plastik,” ujar dia.
“Manfaat sehari-hari bisa dirasakan sendiri. Saat belajar di kondisi yang kotor dan bersih, ilmu yang diserap tentu akan lebih mudah dengan kondisi kelas yang bersih,” pungkasnya.
Kepala SMPN 3 Selomerto, Irawan Ujiyono berterima kasih kepada PAMA lantaran sekolahnya dibina untuk jadi sekolah adiwiyata.
“Kami berterima kasih kepada keluarga besar PT Pamapersada Nusantara yang mendukung kami serta anak kami untuk bergerak maju di kegiatan adiwiyata,” ucap Irawan.
Menurut Irawan, siswa-siswi harus diajarkan tentang kepedulian terhadap lingkungan sekitar di samping pelajaran pokok. Dia pun berharap, dengan adanya program adiwiyata ini sikap peduli terhadap lingkungan bisa diterapkan anak didiknya di lingkungan masyarakat.
“Anak-anak itu nantinya akan kembali ke masyarakat dan lingkungan masyarakat, sehingga anak-anak akan memahami adiwiyata itu untuk bisa dikembangkan di rumah tinggal masing-masing,” imbuh Irawan.
Sementara, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Wonosobo, R Christriyogo Priyo Utomo menyebut adiwiyata adalah suatu penghargaan yang diberikan kepada sekolah yang telah melakukan gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS).
“Adiwiyata adalah penghargaan kepada sekolah yang telah melakukan Gerakan PBLHS (Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah-red),” jelas Christriyogo.
Menurut dia, program adiwiyata di sekolah tercermin dari perilaku warga sekolah mulai dari murid, guru, staf hingga kepala sekolah yang sudah menjadikan cinta lingkungan sebagai budaya sehari-hari.
“Ini tercermin dari perilaku dari semua warga sekolah itu telah berbudaya lingkungan hidup dengan baik. Penggunaan lampu hemat energi, ruangan cukup terang lampu dimatikan, itu salah satu contoh sederhana peduli lingkungan,” pungkas dia.
Kepedulian PAMA terhadap kelestarian lingkungan hidup mendapat penghargaan dari KLHK sebagai Perusahaan Pendukung ProKlim Peringkat Pertama tahun 2023. PAMA berhasil mengantarkan tujuh kelompok binaanya meraih Anugerah ProKlim Kategori Utama dan dua kelompok binaan meraih Anugerah ProKlim Pratama.
Ketujuh kelompok tersebut adalah RW 12, Kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur dan Kawista Wonosobo, Jawa Tengah. Kemudian Bessik Damai (Site TCMM), Kelompok Sungai Terik, (Site Kideco), Bukit Pariawan (Site BAYA), Kelompok Bengalon, (Site KPC Bengalon) dan Kelompok Sangata,(Site KPC Sangata).
Sebagai informasi, dalam Kick Off dan Bimtek Adiwiyata di SMPN 3 Selomerto, Wonosobo ini, PAMA juga memberikan sejumlah fasilitas penunjang seperti bak sampah dan infokus. Terlihat, para murid, guru dan tamu undangan mempraktikkan langsung, mereka bahu membahu memilih dan membuang sampah bekas kudapan yang disajikan pihak sekolah selama acara berlangsung.