JAKARTA–TAMBANG. PASAR kapal untuk angkutan curah mencapai titik terendah, pekan ini. Indeks Kering Baltic, yang menunjukkan perbandingan antara kebutuhan ruang kapal dengan pasokan, menunjukkan bahwa pasokan kapal pengangkut jauh melebihi kebutuhan. Pasar sama sekali belum menunjukkan tanda-tanda positif akan adanya pemulihan.
Media yang menyuarakan situasi industri perkapalan, the Hellenic Shipping News hari ini memberitakan, di samping adanya pasokan berlebih, pertumbuhan dunia yang melambat telah memicu berkurangnya permintaan komoditi curah. ‘’Ini semua mendorong Indeks Kering Baltic mencapai titik terendah,’’ demikian dikutip Hellenic dari laporan lembaga broker kapal, Intermodal.
Kata salah satu broker Intermodal, Yannis Olziersky, ‘’Berkurangnya permintaan batu bara dari Cina telah membuat pusing para pemilik kapal besar ukuran capesize dan panamax.’’ Ia menambahkan, impor batu bara dari Cina telah berkurang drastis karena pemerintah mengalihkan bahan bakar pembangkit dari batu bara ke energi terbarukan.
Negara lain seperti India sebenarnya telah menambah impornya. Ini menjadi peluang baru bagi para pemilik kapal. Tetapi penambahan pasar India belum bisa menutupi bolong yang ditinggalkan pasar Cina.
Akibatnya, kapal-kapal besar yang semula diniatkan untuk mengangkut batu bara dialihkan untuk mengangkut bijih besi, meski tarifnya lebih murah. Sebagian lain terpaksa menganggur.
Impor bijih besi oleh Cina meningkat, pemasoknya berasal dari Australia dan Brazil. Hal ini terjadi karena simpanan bijih besi di pelabuhan Cina mencapai titik terendah dalam 12 bulan terakhir ini. Penambahan impor ini terjadi karena kombinasi dari rendahnya harga, simpanan yang terlalu rendah, serta faktor menjelang hari raya Imlek. Para pedagang harus bisa mengimpor sebelum liburan nasional selama 1-2 pekan untuk merayakan Imlek.
Menurut Olziersky, pasar yang suram ini ikut berpengaruh dalam aktivitas penghancuran kapal besar. Bulan Januari lalu, kapal besar yang dihancurkan hanya dalam sebulan jumlahnya sama dengan kapal yang dihancurkan dalam setahun pada 2014. Bila kondisi ini berlanjut, diperkirakan akan lebih banyak pemilik kapal yang menghancurkan kapal tuanya, daripada menanggung biaya berlebihan.
Sumber foto: news.nationalgeographic.com