Jakarta-TAMBANG. Para tokoh pertambangan yang terdiri dari berbagai institusi dan perusahaan berencana melakukan gerakan “Save Minerba”. Dalam diskusi yang dilakukan secara online, para tokoh pertambangan merasakan keresahan yang sama terkait kondisi industri pertambangan mineral dan batu bara nasional. Beberapa nama seperti Simon Sembiring, Irwandy Arif, Witoro Sularno, Ryad Chairil, Jeffrey Mulyono, Ladjiman Damanik, Budi Santoso, hingga Singgih Widagdo.
Dalam diskusi itu disebutkan, keresahan bukan hanya disebabkan pasar komoditas yang lesu tapi juga banyaknya kebijakan Pemerintah, baik dari Kementerian ESDM maupun Kementerian terkait regulasi yang semakin memojokkan industri pertambangan di Tanah Air. Salah satu yang kental jadi bahasan adalah mekanisme penunjukkan calon Direktur Jenderal Minerba.
Sebelumnya Menteri ESDM, Sudirman Said membuat tim khusus yang akan menyeleksi calon yang akan menduduki jabatan eselon I di empat direktorat termasuk Direktorat Jenderal Minerba. Budi Santoso, anggota Perhapi yang ikut dalam forum tersebut berujar bahwa sangat aneh bila panitia seleksi yang dibentuk justru berasal dari perusahaan yang justru harus diawasi.
“Ini sama saja dengan dulu pernah ada pejabat yang bilang, maunya investor apa sih, lah seharusnya kan pemerintah yang mengatur investor,” sebut Disan, sapaannya, Kamis (26/2).
Disan berpendapat bahwa kandidat Dirjen Minerba sebaiknya berusia muda dan memiliki kompetensi yang mumpuni untuk memimpin sektor yang saat ini menjadi tulang punggung pendapatan negara. Menurut Disan semua faktor itu akan mendorong Dirjen yang terpilih nanti untuk memberikan prestasi lebih.
Jeffrey Mulyono, anggota APBI mendukung pernyataan Disan. Secara pribadi, Jeffrey mendorong salah satu calon dari kalangan internal, Bambang Gatot sebagai calon kuat. Menurutnya, Bambang memiliki rekam jejak yang jelas, pengalaman di birokrasi, dan memiliki prinsip mau mendengar masukan dari orang lain.
“Dia tidak terjebak rezim korup dan bias menyiapkan kader yang jelas dalam tiga tahun. Cuma dia kurang galak, harus belajar galak seperti pak Simon (Simon Sembiring-ex Dirjen Minerba),” ujar Jeffrey.
Sementara itu, Singgih Widagdo, Ketua Kebijakan Publik IAGI berpendapat, seharusnya yang didorong bukan hanya gerakan Save Minerba melainkan Save SDA. Masalah yang sering muncul, kata Singgih, bukan hanya berasal dari regulasi yang dikeluarkan Kementerian ESDM namun Kementerian lain. “Dan ESDM tak mampu berdiri sendiri, Jadi integrasi beberapa departemen yang baru dapat menyelamatkan sektor Minerba,” ungkap Singgih.