Beranda ENERGI Energi Terbarukan Panas Bumi Indonesia Dihargai Paling Tinggi Sedunia

Panas Bumi Indonesia Dihargai Paling Tinggi Sedunia

Jakarta – TAMBANG. Tingginya patokan harga pembelian listrik dari panas bumi di Indonesia kini mulai menarik perhatian investor asing. Tarif dengan dua dijit sen dollar per kWh (kilowatt hour) disebut sebagai yang tertinggi di dunia.

 

“Tarif panas bumi kita itu terbaik di dunia. Pertama dobel dijit sen per kWh. Akibatnya investor berbodong-bondong berminat. Kayak Inggris dan AS. Padahal, Inggris nggak punya pengalaman tapi dia berminat,” ujar Rida Mulyana, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi – Kementerian ESDM, di Jakarta, Kamis (30/7).

 

Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No. 17 Tahun 2014, harga patokan tertinggi pembelian listrik dari panas bumi oleh PT PLN (Persero) ditetapkan dalam kisaran 11,8 – 29,6 sen dollar. Patokan harga tersebut dibedakan berdasarkan kategori wilayah dan tahun beroperasinya pembangkit secara komersial.

 

Harga Patokan Tertinggi Pembelian Tenaga Listrik dari Panas Bumi oleh PLN, berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No. 17 Tahun 2014
Harga Patokan Tertinggi Pembelian Tenaga Listrik dari Panas Bumi oleh PLN, berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No. 17 Tahun 2014

 

 

Selain potensi yang besar dan harga yang bagus, faktor pendukung lainnya adalah regulasi terkait perizinan untuk mengembangkan pembangkit geothermal.

 

Pemerintah sendiri sedang berupaya mengalokasikan sumber energi terbarukan, termasuk panas bumi, ke dalam mega proyek kelistrikan 35.000 Megawatt. Menurut Rida, setidaknya 25% dari kapasitas tersebut bisa dibangkitkan dari energi terbarukan.

 

Namun ia pun menuturkan bahwa letak kesulitannya adalah nilai investasi yang sangat besar dengan risiko tinggi, sehingga pemain dalam industri geotermal tidaklah banyak.  Untuk melakukan pemboran ekplorasi setidaknya dibutuhkan dana US$ 10 juta per sumur, itupun belum tentu sumur yang dibor menghasilkan uap.

 

“Tantangannya, operator besar yang ada itu-itu saja. Ketika dilelang 10 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP), yang ikut itu-itu saja,” pungkas Rida.