Jakarta, TAMBANG – Kontraktor pertambangan nomor wahid di Indonesia, PT Pamapersada Nusantara (PAMA) menyelenggarakan operasi katarak gratis untuk masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan lewat Yayasan Kasih PAMA ini dilakukan di Rumah Sakit Siloam Agora, Jakarta Sabtu, 15 Juni 2024.
Ketua Yayasan Kasih PAMA, TH Puguh Sasetyo mengatakan kegiatan bantuan operasi katarak ini merupakan bakti PAMA kepada masyarakat terutama untuk kesehatan mata yang tentu menjadi organ penting dalam kehidupan ini. Dia berharap kegiatan ini berkelanjutan agar perusahaan terus memberikan manfaat kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Harapannya, program ini bisa berjalan dengan baik dan terus berlanjut kedepan. PAMA bisa terus berkontribusi aktif membantu masyarakat sekitar agar kebermanfaatnya terus bisa dirasakan,” ungkap Puguh dalam keterangannya, Senin (29/7).
Puguh menyampaikan, bantuan operasi katarak dalam rangka memperingati Hari Paskah 2024 ini disambut positif oleh publik. Bahkan pada saat pendaftaran dibuka, masyarakat antusias mendaftarkan diri untuk keluarga mereka yang memerlukan bantuan operasi katarak.
“Dari total pendaftar yang berjumlah 113 orang, 69 orang di antaranya lolos proses screening dan langsung ditangani 12 dokter spesialis, 7 perawat asisten, 1 petugas biometri, 1 petugas keratometri, dan 11 tenaga medis untuk dilakukan operasi yang berdurasi 10-20 menit tergantu pada kondisi kooperatif pasien,” jelasnya.
Proses screening sendiri dilakukan sebelum proses operasi dimulai, di antaranya pasien dengan kondisi sehat dengan tensi normal, pasien katarak tanpa komplikasi penyakit mata lainnya, bukan pasien anak dibawah umur 9 tahun, dan kondisi mata pasien dalam keadaan tidak sakit mata.
Baca juga: Bantu Penuhi Pasokan, PAMA Gelar Donor Darah di Kantor PMI Jakarta
Sebagai informasi, katarak merupakan penyebab kebutaan utama di dunia dengan persentase sebesar 34,47%, setelah itu disusul dengan gangguan refraksi, seperti rabun jauh, rabun dekat, mata silinder yang tidak dikoreksi (20,26%), dan glaukoma (8,30%).
Menurut World Health Organization (WHO), diperkirakan sebanyak 42% kasus kebutaan di dunia yang disebabkan oleh katarak berasal dari Asia Tenggara dan Indonesia merupakan negara dengan angka kejadian katarak tertinggi di Asia Tenggara, dengan persentase sebesar 1,5%. Sedangkan di dunia, tingkat kebutaan di Indonesia berada diurutan ketiga dengan persentase sebesar 1,47%.
Di Indonesia, Katarak atau kekeruhan lensa mata merupakan penyebab utama kebutaan yaitu sebesar 77,7% dan diperkirakan insiden katarak sebanyak 0,1% dari jumlah populasi sehingga jumlah kasus baru katarak di Indonesia diperkirakan sebesar 250.000 per tahun. Penduduk Indonesia juga memiliki kecenderungan menderita katarak 15 tahun lebih cepat dibandingkan penduduk di daerah subtropis dimana sekitar 16 – 22% penderita katarak yang dioperasi berusia di bawah 55 tahun.