JAKARTA, TAMBANG. HARGA minyak akhir pekan lalu mendekati US$ 37, naik $10 ketimbang bulan lalu. Kenaikan ini didorong oleh kesepakatan antara Saudi Arabia, Rusia, Qatar, dan Venezuela di Doha, bulan lalu, untuk membekukan tingkat produksi pada level Januari 2016. Bahkan perusahaan besar minyak dari Azerbeijan, Soccar, juga mendukung kesepakatan itu. Diperkirakan harga minyak bakal mencapai US$ 40 pada akhir tahun ini.
Langkah berikutya tentu pengurangan produksi, untuk menyeimbangkan antara produksi dan pasar. Tindakan itu harus dilakukan bersama-sama oleh Saudi Arabia bersama produsen utama lain, seperti Venezuela, Qatar, Rusia, dan produsen non-OPEC lainnya harus melakukan langkah yang sama.
Masalah lain yang harus dibereskan adalah menyangkut isu Iran, yang kemungkinan besar akan tetap menambah produksinya hingga mencapai tingkat sebelum kena sanksi PBB. Bila Iran membanjiri pasar, maka kesepakatan yang dicapai dengan susah payah antara Saudi Arabia, Qatar, Venezuela, dan Rusia itu bisa sia-sia.
Menentukan berapa idealnya harga minyak sungguh tidak mudah. Harga minyak yang tinggi, misalnya mencapai US$ 50 per barel, akan membuat industri minyak shale bangkit kembali. Mengingat cadangan mereka yang masih melimpah – di Kanada saja bisa mencapai 400 miliar barel, produsen minyak shale akan dengan mudah membanjiri pasar.
Peristiwa selama 18 bulan terakhir yang menimpa para produsen minyak harus menjadi pengalaman berharga. Ambruknya harga minyak membuat sejumlah negara yang selama ini mengandalkan minyak sebagai sumber pemasukan utamanya, seperti Nigeria dan Venezuela, menderita.
Negara kaya seperti Saudi Arabia, bahkan menderita defisit anggaran, akibat jatuhnya harga minyak. Perusahaan raksasa penghasil minyak, juga industri jasanya, juga menderita karena berkurangnya pemasukan.
Naiknya harga minyak pada harga yang wajar harus segera dicapai. Karena itu, pertemuan di Moskow, yang mempertemukan produsen utama OPEC, yaitu Saudi Arabia, Venezuela, Qatar, dan Moskow, menjadi hal yang penting dan sangat ditunggu. Langkah berikutnya adalah bagaimana para pemuka OPEC itu, bersama Rusia, bersama-sama meyakinkan produsen minyak OPEC dan non-OPEC untuk mengurangi produksinya agar tercapai keseimbangan pasar.
Komitmen bersama untuk menjaga pasar sangat diperlukan. Bahkan inilah yang menjadi kunci kesepakatan tingkat produksi, agar tercapai harga yang wajar.