Jakarta-TAMBANG. Memasuki tahun kedelapan, PT Pertamina (Persero) kembali menyelenggarakan Olimpiade Sains Nasional (OSN). Bedanya, OSN Pertamina kali ini menjangkau peserta hingga negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, dan Filipina.
OSN Pertamina telah menjadi agenda tahunan yang dinanti-nanti civitas akademika khususnya di bidang sains. Bekerjasama dengan DIKTI, Universitas Indonesia, dan perguruan tinggi perwakilan di seluruh propinsi di Indonesia, setiap tahunnya OSN Pertamina berhasil menjaring puluhan ribu peserta dari berbagai pelosok tanah air. Untuk pertama kalinya, tahun ini OSN Pertamina membuka pendaftaran bagi peserta dari negara-negara tetangga, yaitu Singapura, Malaysia, dan Filipina. Jadwal pendaftaran OSN Pertamina dimulai sejak tanggal 6 Agustus hingga 30 September 2015.
“Kami bermaksud meningkatkan tantangan bagi peserta OSN Pertamina, dimana tahun-tahun sebelumnya mereka berkompetisi antar mahasiswa perguruan tinggi se-tanah air, kali ini mereka juga akan berkompetisi dengan mahasiswa dari negara lain. Hal ini tentunya akan semakin meningkatkan daya saing generasi muda bangsa ini,” jelas CSR Manager Pertamina, Agus Mashud, melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi TAMBANG, Kamis (17/9).
OSN Pertamina mengkompetisikan dua kategori, yaitu kategori teori dan proyek sains. Untuk peserta mahasiswa nasional, kompetisi dimulai dari tingkat propinsi dan bertahap hingga tingkat regional dimana akan bersaing dengan peserta-peserta dari negara lain tersebut. Khusus untuk kategori proyek sains, tema yang diusung tahun ini adalah “Energi Baru dan Terbarukan”. Tema ini selaras dengan inti bisnis serta visi Pertamina, yaitu menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia. Proyek sains merupakan ajang yang tepat bagi mahasiswa untuk mengembangkan risetnya.
“Saya jadi sadar bahwa banyak mahasiswa hebat dengan inovasi yang luar biasa. Itu menjadi cambuk tersendiri bagi saya untuk terus berinovasi dan berkreasi agar tidak tertinggal dari mahasiswa lain di Indonesia,” tutur Yudha Anugerah Putra, salah satu anggota tim juara II proyek sains OSN Pertamina 2014.
Mahasiswa Fakultas Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya ini telah mengantongi sejumlah prestasi selepas memenangkan proyek sains OSN Pertamina 2014, antara lain Juara Pertama National Electrical Power System Competition (NESCO), Delegasi Indosnesia pada Asia Africa Smart City Summit, dan Juara Dua Inovasi Bulan K3 Pertamina Cilacap.
Lain halnya dengan Fadlin Arsin, anggota tim juara III proyek sains OSN Pertamina 2014. Selepas memenangkan proyek sains OSN Pertamina 2014, mahasiswa teknik Informatika Universitas Halu Oleo Kendari ini memilih mengembangkan kemampuannya dan berperan dalam pembentukan model sekolah berbasis digital client serverdi Kendari.
Yudha dan Fadlin adalah contoh dimana OSN Pertamina berhasil meningkatkan daya saing pesertanya. Selain itu, OSN Pertamina menjadi wadah yang tepat untuk membangun jejaring dengan mahasiswa dari kampus dan kota lain, serta memperluas wawasan terkait Pertamina dan binis migas di Indonesia.