Jakarta-TAMBANG. PT Nusantara Termal Coal (TMC) gagal melakukan pemboran eksplorasi sesuai target. Padahal, anak usaha PT Permata Prima Sakti, Tbk (TKGA) ini semula menganggarkan Rp44 juta untuk pengeboran di lokasi Pit 421 Blok Barat, Muaro Bungo, Jambi selama bulan Maret 2015.
Dalam laporan eksplorasi bulanan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, Jumat (10/4), disebutkan permasalahan lahan masih menjadi kendala. Sehingga, kegiatan pemboran terpaksa ditunda sementara sampai waktu yang belum ditentukan.
Selama bulan Maret itu, kegiatan ekspolorasi yang dilakukan Nusantara Thermal Coal hanyalah pengawasan Pit 418 di Blok Timur. Kegiatan itu dikerjakan secara internal oleh Departemen Eksplorasi perusahaan sendiri.
Sementara untuk anak usaha Permata Resources yang lain, yaitu PT Riau Bara Harum (RBH), bahkan tidak ada aktivitas eksplorasi yang terealisasi. Padahan, semula perusahaan telah menganggarkan lebih dari Rp 209 juta untuk biaya eksplorasi Maret 2015.
Rencana pengeboran eksplorasi di Blok Ringin, yang terletak di Indragiri Hulu, Riau tak bisa dilaksanakan, karena PT Andalan Tangguh Mandiri sebagai kontraktor pemboran tidak beroperasi.
Selain itu, kegiatan eksplorasi monitoring Pit Siambul S4, S5 Utara, dan S5 Selatan tidak dilakukan sesuai rencana. Alasan yang diungkapkan adalah karena tak ada kemajuan proses penambangan.