Jakarta – TAMBANG. PT Nusantara Energy Plant Indonesia (NEPI) menyiapkan investasi sebesar 1,6 milliar dollar AS untuk ditanamkan di Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Anak usaha dari perusahaan Singapura, Nusantara Energy Resources Pte, Ltd, itu hendak menggarap beberapa proyek energi sekaligus.
Nusantara Energy berencana mengadakan dan mengoperasikan fasilitas regasifikasi terapung (Floating Storage and Regasification Unit / FSRU). Lalu, ada pula proyek pembangkit swasta yang akan memasok listrik ke Kampe Industrial Estate di Banyuwangi. Selain itu, Nusantara Energy akan membangun kilang mini yang akan memroduksi mogas dan avtur untuk kebutuhan kawasan Banyuwangi dan sekitarnya.
“Kami memilih Banyuwangi untuk mendukung ketersediaan LNG di Bali, karena Bali dicanangkan menjadi pulau mandiri energi ramah lingkungan. Kemudian, memang sudah ada pembangkit listrik tenaga gas di sana,” kata Presiden Direktur NEPI Junaidi Elvis di Jakarta, Selasa (1/7).
Mengenai fasilitas regasifikasi terapung, Junaidi mengatakan kapasitasnya akan mencapai 100 ribu MT. Sementara untuk proyek pembangkit listrik, ia belum bisa menentukan besaran yang kapasitasnya. Namun ia berujar hal tersebut akan berkontribusi terhadap program kelistrikan 35.000 MW.
Diakuinya bahwa Nusantara Energy saat ini sudah menyiapkan lahan, namun masih mengurus berbagai perizinan. Sehingga realisasi investasi yang sudah direncanakan baru bisa dimulai tahun depan.
“Lahannya 50 hektar. Kami targetkan tahun depan mulai pembangunan, dan bila tak ada aral akan selesai dalam 36 bulan. Tapi kami sedang melakukan kajian bersama, sehingga kalau bisa 16 bulan rampung untuk pembangkit 1.000 mega watt,” pungkas Junaidi.