Beranda ENERGI Migas Minyak: Pembekuan Tingkat Produksi Masih Belum Jelas

Minyak: Pembekuan Tingkat Produksi Masih Belum Jelas

JAKARTA, TAMBANG. MENTERI Perminyakan Iran, Bijan Zanganeh mengatakan, Iran akan bergabung dengan rencana pembekuan tingkat produksi minyak setelah produksinya mencapai 4 juta barel per hari. Demikian dilaporkan kantor berita Iran, ISNA, kemarin.

Iran berharap, harga minyak bisa mencapai US$70 per barel. Tetapi bila harganya di sedikit di bawah itu, Iran pun cukup gembira.

Pekan lalu, Menteri Energi Rusia, Alexander Novak berkunjung ke Iran, bertemu Bijan Zanganeh. Apakah kunjungan itu dalam rangka mengajak Iran ikut membekukan tingkat produksi minyak, Zanganeh sekali lagi mengatakan, Iran baru akan bergabung setelah produksinya mencapai 4 juta barel per hari.

‘’Mereka tak perlu mengajak kami selagi produksi minyak kami belum mencapai 4 juta barel. Setelah itu, mari bicara,’’ katanya.

Iran menolak membekukan produksinya pada tingkat bulan Januari. Menurut sumber di OPEC, saat ini produksi minyak Iran mencapai 2,93 juta barel per hari.

Iran ingin menambah produksinya demi mempertahankan pangsa pasar. Sanksi PBB membuat produksi Iran berkurang, dari 2,5 juta barel per hari menjadi hanya 1 juta barel.

Kata Zanganeh, pada Maret ini, ekspor minyak Iran mencapai 2 juta barel per hari, naik dari 1,75 juta barel pada bulan lalu.

Pertemuan antara produsen minyak untuk mendiskusikan pembekuan produksi, yang rencananya berlangsung pada 20 Maret ini, tampaknya masih belum jelas karena Iran masih menolak untuk membekukan produksi pada tingkat bulan Januari 2016.

Di tengah suasana yang masih belum menentu, harga keranjang minyak OPEC naik menjadi $35,23, Kamis lalu, dari sehari sebelumnya $35,05. Harga keranjang minyak OPEC diperhitungkan dari harga 13 jenis minyak produksi anggota OPEC. Ke-13 jenis minyak itu adalah Murban (Emirat Arab), Saharan Blend (Aljazair), Girassol (Angola), Oriente (Ekuador), Minas (Indonesia), Iran Heavy (Iran), Basra Light (Kuwait), Es Sider (Libya), Bonny Light (Nigeria), Qatar Marine (Qatar), Arab Light (Saudi Arabia), dan Merey (Venezuela).

Foto: Menteri Perminyakan Iran (kiri) Bijan Zanganeh, dan Menteri Energi Rusia, Alexander Novak.

Sumber: www.our-russia.com