Beranda Tambang Today Menyusut, Laba Bersih Indika Energy Capai USD 20,1 Juta di Kuartal I

Menyusut, Laba Bersih Indika Energy Capai USD 20,1 Juta di Kuartal I

Ilustrasi: Tambang Kideko Jaya Agung, anak usaha PT Indika Energy Tbk bidang pertambangan batu bara.

Jakarta, TAMBANG – PT Indika Energy Tbk mencatatkan laba bersih sebesar USD 20,1 juta di Kuartal I 2024. Angka ini menurun 65,9 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2023 yang mencapai USD 58,9 juta.

Menurunnya volume produksi dan harga jual rata-rata batu bara berpengaruh negatif terhadap kinerja Indika Energy secara keseluruhan.

Namun demikian, Perseroan terus melakukan diversifikasi usaha pada sektor non-batu bara dan fokus pada keberlanjutan untuk mewujudkan komitmen Environmental, Social, and Governance (ESG) Perseroan menuju netral karbon pada tahun 2050.

 “Indika Energy serius dan berkomitmen tinggi dalam menggarap diversifikasi usahanya. Kami mengalokasikan lebih 90% dari capex untuk mengembangkan bisnis non-batu bara termasuk di sektor mineral, energi baru dan terbarukan, kendaraan listrik, dan nature-based solutions,” ungkap Direktur Utama Indika Energy, Arsjad Rasjid, Senin (3/6).

Arsjad menilai, bisnis non batu bara kedepan akan moncer sehingga memberikan kontribusi positif terhadap kinerja perusahaan.

“Kami optimis bisnis non-batu bara Indika Energy akan semakin berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan pada pendapatan kami,” jelas Arsjad.

Di sisi lain, sepanjang Kuartal I 2024, Indika Energy juga membukukan Pendapatan USD 567,3 juta, atau menurun 37,4% dari USD 906,8 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan Pendapatan terutama didorong oleh menurunnya harga jual batu bara PT Kideco Jaya Agung (Kideco) sebesar 28,5% menjadi USD 62,5 per ton.

Pada 3M 2024, Pendapatan Kideco menurun sebesar 31,4% menjadi USD 452,6 juta. Kideco juga mencatat volume penjualan batu bara sebesar 7,2 juta ton. Dari volume tersebut, Kideco memasarkan 37% di antaranya untuk pasar domestik atau melebihi Domestic Market Obligation (DMO) batu bara yaitu sebesar 25%.

Hal ini sejalan dengan dukungan Indika Energy terhadap ketahanan energi nasional. Sementara itu volume penjualan batu bara untuk pasar ekspor mencapai 63% dengan negara tujuan China, India, Korea Selatan, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Produksi batu bara Kideco ditargetkan akan mencapai 29,4 juta ton hingga akhir 2024.

PT Indika Indonesia Resources (IIR) mencatatkan penurunan Pendapatan sebesar 57,5% menjadi USD 69,8 juta pada 3M 2024 dari sebelumnya USD 164,2 juta pada 3M 2023, dikarenakan penurunan kontribusi dari pendapatan perdagangan batu bara sebesar 26,7% menjadi USD 51,7 juta dan penurunan kontribusi dari anak usaha lainnya dari IIR yaitu PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU) yaitu sebesar 80,7% menjadi USD 18,1 juta pada 3M 2024.

Hal ini disebabkan laporan keuangan MUTU hanya dikonsolidasi selama 2 bulan, setelah diselesaikannya proses divestasi MUTU pada akhir Februari 2024.

Sedangkan perusahaan lainnya seperti perusahaan logistik terintegrasi PT Interport Mandiri Utama (Interport) mencatat kenaikan Pendapatan sebesar 31,6% menjadi USD 27,6 juta dari sebelumnya USD 21,0 juta pada 3M 2023. Sedangkan PT Tripatra Engineers & Constructors dan PT Tripatra Engineering (Tripatra) mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 52,6% menjadi USD 31,5 juta pada 3M 2024 dari sebelumnya US$ 66,5 juta pada 3M 2023, yang terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan proyek BP Tangguh yang hampir selesai.