Tangerang Selatan, TAMBANG – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyebut hal paling krusial di sektor hulu migas saat ini adalah implementasi Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). Apalagi tahun ini pemerintah menerbitkan aturan baru tentang CCS/CCUS dalam bisnis migas.
“Aturan tersebut menggambarkan CCS dan CCUS sebagai teknologi yang menjanjikan untuk menekan emisi karbon dalam rangka mengejar target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat,” kata dia saat membuka IPA Convention and Exhibition (Convex) 2023 di ICE BSD, Tangerang, Selasa (25/7).
Saat ini ada 15 proyek CCS/CCUS yang sedang dikerjakan di Indonesia. CCUS Tangguh yang dikelola BP Berau Ltd, diklaim paling maju dibandingkan proyek lainnya bahkan disebut salah satu proyek CCUS terbesar di dunia.
Menurut dia, proyek Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) Tangguh di Papua Barat direncanakan onstream pada tahun 2026. “Proyek ini ditargetkan onstream pada tahun 2026,” ungkap Arifin.
CCUS Tangguh diklaim mampu menekan emisi karbon sebesar 25 juta ton CO2. Selain itu, teknologi penangkap karbon ini juga diyakini bisa meningkatkan produksi gas hingga 300 BSCF pada tahun 2035.
Selain CCUS Tangguh, pemerintah juga sedang menggenjot proyek lainnya di antaranya CCS Gundih Enhanced Gas Recovery (EGR) di Jawa Tengah dan Sukowati di Jawa Timur dan CCUS Sakakemang, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Sementara, President IPA Yuzaini Md Yusof, mengatakan Indonesia sebagai salah satu negara yang cukup cepat bergerak dalam implementasi CCS/CCUS. Beberapa hal yang harus disiapkan adalah kebijakan fiskal, tax credit serta kebijakan harga karbon serta kesiapan storage carbon.
“Banyak proyek berisiko tinggi yang membutuhkan dukungan regulator, dengan banyaknya proyek CCS/CCUS yang bergantung pada dukungan regulasi dan attractiveness commercial masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan,” jelas Yuzaini.
Sebagai informasi, IPA CONVEX 2023 mengangangkat tema Enabling Oil & Gas Investment and Energy Transition for Energy Security dan berlangsung selama tiga hari Selasa-Kamis (25-27/7).