Queensland memiliki potensi besar untuk menjadi mitra strategis Indonesia, terutama di sektor energi, pertambangan, dan transisi menuju energi hijau. Salah satu lembaga penting yang mendorong kolaborasi ini adalah Trade and Investment Queensland (TIQ), yang merupakan badan pemerintah Queensland yang bertanggung jawab memfasilitasi perdagangan, investasi, dan kolaborasi antara Queensland dan pasar internasional, termasuk Indonesia.
Queensland, dengan sumber daya alam yang melimpah dan iklim investasi yang dinilai kondusif, telah menjadi tujuan strategis bagi perusahaan-perusahaan Indonesia dalam mengembangkan bisnis di sektor pertambangan dan energi. Beberapa nama besar yaitu PT Adaro Energy Tbk, PT Delta Dunia Makmur Tbk dan Sinarmas Mining,telah berekspansi.
TAMBANG mewawancarai Senior Trade and Investment Commissioner for Southeast Asia, Trade and Investment Queensland (TIQ), Shannon Leahy. Ia menjelaskan bagaimana TIQ berperan penting dalam mendukung perusahaan-perusahaan Queensland dan Indonesia, khususnya di sektor pertambangan dan energi dalam menjalin kolaborasi. Dengan pengalamannya yang luas di kawasan Asia Tenggara, Shannon menjelaskan berbagai peluang dan tantangan, serta langkah-langkah konkret yang diambil TIQ untuk memperkuat hubungan ekonomi kedua belah pihak.
Sebagai pendahuluan, bisa Anda jelaskan apa peran utama TIQ?
TIQ adalah badan perdagangan dan investasi pemerintah Queensland yang berfungsi untuk mendukung eksportir dengan memberikan pengetahuan pasar, jaringan, dan pengenalan business to business di luar negeri, termasuk Indonesia.
TIQ membantu investor dari Indonesia yang ingin berinvestasi di Queensland melalui fasilitasi dan pengenalan ke mitra potensial dan badan pemerintah di Australia. Selain itu, TIQ juga berperan meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan, baik dengan institusi mitra di Indonesia maupun mendukung mahasiswa Indonesia yang ingin belajar di Queensland.
Apa yang membuat Indonesia menarik menjadi mitra strategis bagi Queensland?
Indonesia memiliki kesamaan kebutuhan dengan apa yang bisa ditawarkan oleh Queensland. Sebagai contoh, di sektor makanan dan minuman, ada peningkatan permintaan terhadap produk agribisnis dan makanan premium yang menjadi kekuatan Queensland.
Dan yang paling menarik adalah energi, di mana kedua pihak sedang beralih dari energi berbasis batu bara ke energi hijau. Pengalaman Queensland di bidang ini sangat relevan. Seperti yang kita ketahui, Queensland sebagai negara bagian di Australia, merupakan salah satu eksportir batu bara terbesar di dunia, sejajar dengan negara-negara seperti Indonesia. Meskipun masih kuat dalam sektor energi tradisional seperti batu bara, Queensland juga mulai menjajaki sumber daya baru sebagai bagian dari transisi menuju energi yang lebih berkelanjutan. Pengalaman ini menjadi sangat relevan bagi Indonesia yang tengah menghadapi tantangan serupa.
Lebih detail lagi mengenai energi dan pertambangan, apa saja potensi kolaborasi yang bisa dikembangkan antara Queensland dan Indonesia?
Queensland telah mengambil langkah signifikan dalam transisi energi dari bahan bakar fosil ke energi hijau. Walaupun batu bara masih menjadi salah satu pendorong penting bagi ekonomi Queensland, negara bagian ini memimpin dalam pengembangan energi terbarukan. Seperti pembangkit listrik tenaga surya melalui proyek besar Western Downs Green Power Hub, yang mampu menghasilkan lebih dari 400 megawatt listrik. Selain itu, Queensland juga mengembangkan tenaga angin, seperti Coopers Gap Wind Farm. Untuk mendukung stabilitas jaringan listrik, Queensland berinvestasi dalam teknologi penyimpanan energi baterai, seperti proyek Wandoan South Battery Energy Storage System, yang memastikan listrik dari energi terbarukan tetap tersedia sepanjang waktu.
Lebih lanjut, eksplorasi dan produksi critical minerals. Selain litium yang kerap disebut dalam diskusi energi masa depan, penting juga untuk menyoroti peran tembaga, timbal, seng, nikel, kobalt, tungsten, grafit, vanadium, perak, fosfat, dan rare earth elements. Mineral-mineral ini memiliki peran strategis dalam pengembangan teknologi baterai, manufaktur, pertahanan, dan industri hijau global.
Relevansi untuk Indonesia, sebagai negara dengan potensi energi terbarukan yang besar, menghadapi tantangan dalam memanfaatkan sumber daya ini secara optimal. Potensi energi surya dan angin di Indonesia sangat tinggi, namun pengembangan infrastrukturnya masih membutuhkan teknologi yang lebih canggih dan investasi yang kuat. Disinilah pengalaman Queensland menjadi relevan.
Teknologi penyimpanan energi dan praktik keberlanjutan dari Queensland dapat membantu Indonesia mengejar target pemanfaatan energi terbarukan. Selain itu, Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia memiliki peluang besar untuk berkolaborasi dengan Queensland dalam pengembangan rantai pasokan baterai listrik yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Seberapa besar ketertarikan Queensland dalam mengenbangkan mineral kritis?
Pemerintah Queensland sudah menerapkan strategi critical minerals, yaitu Queensland Critical Minerals Strategy, khusus untuk pengembangan rantai pasok mineral kritis. Salah satu langkah signifikan adalah alokasi dana sebesar AUD 300 juta untuk meningkatkan konektivitas dari provinsi pusat lokasi mineral ke Pelabuhan Townsville, yang menjadi pusat ekspor. Selain itu, pemerintah menginvestasikan AUD 30 juta untuk pengumpulan data geologi dan eksplorasi, serta tambahan AUD 22,6 juta untuk mempercepat eksplorasi mineral kritis. Tak hanya itu, pemerintah mengalokasikan setidaknya AUD 10 juta untuk membangun fasilitas infrastruktur bersama yang akan memproses vanadium dan mineral kritis lainnya.
Pemerintah Australia turut mempercepat pertumbuhan sektor mineral kritis melalui peningkatan kapasitas pemrosesan hilir dan diversifikasi rantai pasok. Dukungan ini diwujudkan melalui national reconstruction fund, dengan alokasi dana hingga AUD 1 miliar dalam value-adding in resources fund. Pemerintah juga menggelontorkan AUD 50,5 juta untuk mendirikan Australian Critical Minerals Research and Development Hub, yang bertujuan membangun kekayaan intelektual dalam pemrosesan mineral kritis. Selain itu, dana sebesar AUD 99,8 juta disediakan untuk strategic critical minerals development program guna membantu produsen mineral kritis memajukan proyek-proyek yang signifikan.
Pemerintah Australia tengah mengembangkan national critical minerals strategy, yang bertujuan menetapkan visi yang jelas bagi sektor mineral kritis serta mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Selain itu, strategi ini akan melengkapi inisiatif penting lainnya, seperti national battery strategy dan electric vehicle strategy, guna mendiversifikasi rantai pasok dan meningkatkan peran Australia dalam penyediaan mineral penting, termasuk logam tanah jarang.
Dalam menjembatani perusahaan Queensland memasuk ke pasar Indonesia, terutama di sektor pertambangan, bagaimana cara TIQ memberikan dukungan?
Kami memberikan saran untuk masuk pasar, mulai dari penyediaan informasi tentang peluang hingga cara terbaik untuk penetrasi ke Indonesia. Kami mencoba membangun koneksi business to business dengan memperkenalkan perusahaan Queensland di bidang perlengkapan dan jasa pertambangan ke perusahaan tambang di Indonesia yang membutuhkan teknologi atau layanan spesifik.
Dari sini, diharapkan kita bisa membantu efisiensi waktu dan biaya. Dengan jaringan kami yang cukup luas, kami dapat membantu perusahaan Queensland melakukan penetrasi lebih cepat dalam eksplorasi pasar.
Tiap negara memiliki karakter regulasi yang berbeda-beda. Apa langkah TIQ dalam membantu perusahaan Queensland agar mampu beradaptasi dan merebut pasar?
Betul memang, salah satu tantangan dalam menjembatani bisnis antarnegara adalah memahami dan mematuhi regulasi lokal yang berbeda-beda. TIQ membantu dengan memberikan saran langsung terkait regulasi, atau mempertemukan perusahaan dengan ahli lokal yang dapat memberikan informasi lebih mendalam, dan memastikan perusahaan memahami konteks lokal, terutama dalam membangun hubungan yang sesuai dengan budaya bisnis setempat.
Jika bicara proyeksi, apa prioritas TIQ dalam jangka pendek dan jangka panjang?
Dalam jangka pendek, kami akan fokus pada bidang agribisnis, makanan dan minuman, serta pendidikan. Caranya dengan memanfaatkan hubungan kuat yang sudah ada. Untuk proyeksi dalam jangka panjang, kami ingin mengembangkan kolaborasi di bidang transisi energi hijau dan pengembangan mineral kritis untuk mendukung teknologi ramah lingkungan seperti kendaraan listrik.
Indonesia memiliki ambisi besar untuk menjadi pusat produksi baterai global, didukung oleh cadangan nikel terbesar di dunia yang menjadi bahan utama dalam produksi baterai kendaraan listrik. Namun, untuk merealisasikan visi ini, Indonesia memerlukan bahan baku lain yang tak kalah penting, yakni litium. Queensland, sebagai salah satu pemasok critical minerals seperti litium, dapat menjadi mitra strategis yang dapat mengisi kebutuhan industri baterai Indonesia.
Apa saran Anda khusus untuk perusahaan Indonesia yang ingin berinvestasi di Queensland?
Pemerintah Queensland dikenal sebagai salah satu pemerintahan yang ramah investasi dan menawarkan ekosistem bisnis yang kondusif bagi investor global, termasuk dari Indonesia. Dukungan yang diberikan meliputi berbagai aspek, mulai dari pengaturan pertemuan strategis dengan pemangku kepentingan lokal, penyediaan informasi pasar terkini, hingga fasilitasi perkenalan business to business dengan calon mitra.
Melalui lembaga seperti TIQ, investor dapat mengakses panduan menyeluruh terkait regulasi dan kebijakan investasi yang berlaku, sehingga proses masuk ke pasar Queensland menjadi lebih cepat, transparan, dan efisien. Ini penting mengingat setiap negara memiliki kerangka regulasi yang unik, dan Queensland memastikan para investor mendapatkan navigasi yang jelas dan dukungan profesional untuk meminimalkan hambatan.
Selain itu, pemerintah Queensland secara aktif mengidentifikasi peluang investasi di sektor-sektor strategis seperti critical minerals, energi terbarukan, agribisnis, danteknologi pertambangan. Dengan strategi yang terstruktur, pemerintah menyediakan akses ke peta sumber daya terkini, studi kelayakan proyek, hingga bantuan dalam memahami potensi ekonomi dari setiap investasi. Keunggulan lain yang ditawarkan Queensland adalah stabilitas politik dan ekonomi, infrastruktur kelas dunia, serta komitmen terhadap prinsip-prinsip keberlanjutan dan environmental, social, and governance (ESG).
Kombinasi ini menjadikan Queensland sebagai destinasi investasi yang menarik, terutama bagi perusahaan Indonesia yang ingin memperluas bisnis di pasar global, seperti dalam pengembangan industri bateraiatauteknologi hijau yang saat ini menjadi fokus bersama kedua negara.