Beranda Batubara Melesat, Laba Adaro Mineral Naik 456 Persen Hingga Kuartal III 2022

Melesat, Laba Adaro Mineral Naik 456 Persen Hingga Kuartal III 2022

Jakarta, TAMBANG– PT Adaro Mineral Indonesia (ADMR), emiten batu bara terafiliasi adaro energy, mencatatakan kinerja positif hingga kuartal III tahun ini. Laba inti ADMR di sembilan tahun pertama ini mencapai USD 292 juta, naik 456 persen dibanding tahun lalu pada periode yang sama (Yoy) yang sebesar USD 52 juta.

“Tahun 2022 merupakan tahun yang menggembirakan bagi Adaro Minerals yang memulai tahun dengan penawaran saham perdana di awal kuartal dan mencapai harga-harga tertinggi dalam sejarah untuk produknya di kuartal kedua,” kata Presiden Direktur ADMR, Christian Ariano Rachmat dalam keterangannya, dikutip Selasa (1/11).

Selama sembilan bulan pertama ini, perusahaan mencatat volume produksi 2,56 juta ton atau naik 48 persen dari 1,73 juta ton pada kuartal ketiga tahun 2021. Perusahaan juga mencatat rekor tertinggi volume penjualan yakni mencapai 2,19 juta ton pada periode ini, setara dengan kenaikan 41 persen dari 1,55 juta ton pada tahun lalu di periode yang sama.

“Di sepanjang tahun ini dan berlanjut menjelang kuartal keempat, tim kami bekerja keras untuk memenuhi target produksi yang meningkat signifikan dan bersiap mencapai rentang atas panduan perusahaan, yang setara dengan peningkatan produksi lebih dari 40 persen,” imbuhnya.

ADMR mencatat EBITDA operasional yang tinggi yaitu mencapai USD 411 juta di triwulan tiga ini, naik 318 persen dari  USD 98 juta pada periode sama tahun lalu.

Christian kemudian menyampaikan bahwa proyek ekspansi pelabuhan dan penyimpanan bahan bakar serta peningkatan kualitas jalan angkut batu bara, berlanjut pada kuartal ketiga ini. Proyek-proyek ini akan menunjang pencapaian target produksi jangka menengah ADMR yang ditetapkan 6 juta ton per tahun.

“Eksekusi dan efisiensi adalah dua hal yang sedang diimplementasikan di Adaro Minerals,” beber Christian.

Dia juga menyampaikan bahwa pada tahun 2023, perusahaan akan membangun proyek alumunium di Kalimantan Utara. Kata dia, proyek ini akan menjadi kawasan industri hijau terbesar di dunia.

“Ke depannya, kami akan terus menjadi yang terdepan dalam transformasi Grup Adaro, diawali dengan rencana peletakan batu pertama proyek aluminium di awal tahun 2023 sebagai proyek pertama di Kaltara, yang akan menjadi kawasan industri hijau terbesar dunia,” pungkasnya.