Jakarta, TAMBANG – Mantan Presiden kelima Indonesia, Megawati Soekarnoputri pernah meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menutup semua kegiatan pertambangan. Hal tersebut dia ceritakan saat memberi sambutan di Seminar Nasional Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa, Rabu kemarin.
“Saya sampai bilang sama pak Jokowi, pak benarnya tambang kita ditutup saja dulu pak. Enggak usah dibuka dulu, entar saja generasi ke berapa,” ungkap Megawati yang hadir secara virtual, dikutip Kamis (2/6).
Ketua Dewan Pengarah BRIN ini kemudian menceritakan respon Jokowi yang saat itu cukup kaget mendegar hal tersebut. “Loh ko ibu bisa sampai ekstrim begitu,” kata Megawati menirukan Jokowi kala itu.
Megawati menjelaskan, kekayaan Indonesia memang sangat melimpah baik yang ada di daratan maupun di lautan. Tapi untuk mengolah sumber daya alam itu, kata dia, harus dilakukan dengan cara-cara baik dan benar, bukan dihisap atau ditambang.
“Pak, dari bumi kita atasnya itu dengan lautnya itu jangan kita hisap, tapi kita ambil dengan baik. Itu sudah bisa memberi makan, bukan hanya kita. Makanya saya tadi bilang ekspor, ikan kita segala jenis, lautan kita terbawa arus dingin arus laut belum tentu setiap negara seperti kita. Bagaimana meyakinkannya,” ujar Mega.
Permintaan penutupan aktivitas tambang merupakan bentuk kekecewaan Megawati terhadap kinerja industri domestik yang belum bisa menghasilkan produk tepat guna, apalagi bisa diekspor. Menurutnya, daripada sibuk mengurusi teknologi yang belum terealisasi, mending fokus mensejahterakan rakyat, misalnya dengan membuat piranti yang memudahkan pekerjaan petani.
“Monggo ini diolah, kalau enggak, buang aja. Coba pikir, jadi kita ini sudah menjadi bangsa apa? Buat barang sendiri saja tidak bisa saya minta, sampai istilah saya teknologi tepat guna kurang apa loh buat saya, gak usah lah yang tinggi-tinggi dulu. Kepentingan rakyat,” jelasnya.
“Saya pernah jadi anggota DPR di Komisi IV itu peternakan, pertanian, hutan dan lain sebagainya. Saya lihat petani kita sampai membungkuk kalau nanam bibit itu pakai keranjang, nungguk-nungguk gitu. Masa sih gak hasil yang namanya produksi tepat guna itu, mana? Nah saya tantang sekarang,” imbuhnya.