Jakarta-TAMBANG. Pemerintah terus mendorong lahirnya ketahanan pangan. Medco E&P menunjukkan dukungan terhadap keinginan Pemerintah tersebut. Salah satunya lewat program pertanian organik di Desa Manggul, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatra Selatan. Dan hasilnya pada pertengahan Maret 2015 lalu telah dilakukan panen padi organik.
Acara panen ini dilakukan langsung oleh Bupati Lahat, Bapak Saifudin Aswari Riva’i dan sekaligus mengundang kelompok tani di seluruh Kabupaten Lahat untuk hadir dalam kegiatan tersebut.
Dalam kesempatan itu Bupati Saifudin mengatakan bahwa metode pertanian organik ini menghasilkan produksi yang mengesankan, hampir 8 ton per hektar, yaitu lebih dari dua kali lipat panen biasa.
“Peningkatan produksi padi di Kabupaten Lahat sudah dimulai oleh kelompok tani di Desa Marga Mulya dengan metode pertanian organik sejak tiga musim lalu. Saya sudah canangkan penanaman metode ini sejak 2013 dan saya sangat yakin bahwa selain telah berhasil meningkatkan produksi dua kali lipat, juga sangat ramah terhadap lingkungan, tidak merusak alam, menghemat penggunaan air dan biaya produksi,”ungkap Bupati. Tidak hanya itu Bupati juga menyebut nilai lebih lain seperti beras yang dihasilkan juga sangat enak dan sehat.
Pada panen kali ini, Bupati sengaja mengundang kelompok tani di seluruh Kabupaten Lahat, sebagai pembuktian bahwa metode pertanian organik adalah solusi yang tepat untuk meningkatkan produksi padi di Kabupaten Lahat.
Dan keberhasilan program padi organik ini tidak terlepas dari dukungan PT Medco E&P Indonesia. Perusahaan migas nasional ini mendukung lewat pelatihan dan pendampingan pengolahan tanah serta pembuatan pupuk organik secara mandiri berbahan dasar kotoran hewan, limbah rumah tangga dan tanaman. Selain itu, Perusahaan juga mengadakan sekolah lapangan untuk mendampingi petani dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman selama satu musim tanam.
Untuk diketahui kegiatan di Kabupaten Lahat merupakan perluasan dari program pengembangan masyarakat yang telah dilakukan sejak 2008 di wilayah operasional Perusahaan di 4 provinsi yakni Aceh, Riau, Sumatra Selatan, dan Kalimantan Utara. Metode ini telah diterapkan di 250 hektar lahan dengan keterlibatan 400 petani dan berhasil menaikkan panen padi organik dari rata-rata 3 ton per hektar dengan cara konvensional menjadi hampir 8 ton per hektar dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup dan pelestariannya.
Dilihat dari sisi lingkungan, program pertanian organik dapat memulihkan ekosistem dan mengurangi emisi karbondioksida sehingga dapat pula menurunkan efek pemanasan global. Selain itu, metode ini juga membangkitkan semangat gotong royong dan budaya swadaya dari mulai proses tanam, penggunaan Mikro-Organisme Lokal (MOL), pengendali hama nabati sampai siap panen. Keuntungan lainnya adalah mengurangi subsidi pupuk kimia yang dalam APBN 2015 sebesar Rp. 35,7 triliun.
“Tujuan bisnis kami adalah menyediakan sumber daya energi bagi masyarakat secara berkelanjutan. Kami yakin, tujuan tersebut dapat dicapai dengan menciptakan sinergi antara keberlanjutan usaha dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat, kelestarian lingkungan serta kearifan lokal di wilayah sekitar operasi,” ujar Hartono Nugroho, Direktur Produksi Medco E&P.
Menurutnya keberhasilan program pertanian organik ini dapat dicapai berkat dukungan petani, masyarakat, aparat pemerintahan, termasuk pemerintah daerah yang bersemangat melakukan pembangunan pertanian berkelanjutan.