Jakarta, TAMBANG – PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menargetkan reklamasi di Tambang Tujuh Bukit yang dioperasikan anak usaha, PT Bumi Suksesindo (BSI) seluas 6,36 hektare (ha) pada tahun 2024. Hal tersebut diungkapkan Environmental Department Manager BSI, Doni Roberto.
“Untuk tahun ini target kita 6,36 hektare berdasarkan dokumen rencana reklamasi yang sudah disetujui oleh Kementerian ESDM,” ungkap Doni dalam Merdeka’s Workshop for Journalists di Jakarta, dikutip Senin (13/5).
Jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, angka ini meningkat signifikan. Pada tahun 2022 rencana reklamasi BSI di tambang Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur ini sebesar 4,19 ha dan terealisasi 4,19 ha dan pada tahun 2023 rencananya mencapai 3,68 ha tapi terealisasi 4 ha.
Doni lalu menjelaskan tahapan reklamasi yang selama ini perusahaan lakukan. Mulai dari penatagunaan lahan hingga pembibitan dan penanaman.
“Penatagunaan lahan bertujuan untuk mendapatkan lahan yang stabil dengan penampakan yang menyatu dengan kontur alami area sekitarnya,” jelas Doni.
Kegiatan yang masuk ke dalam penatagunaan lahan misalnya penataan lahan di mana desain timbunan penutup sesuai kajian teknis dengan memperhatikan aspek kestabilan lereng mengacu pada Kepmen ESDM Nomor 1827 k/30/MEM/2018 dengan kemiringan lereng 2H:1V.
Kegiatan selanjutnya adalah penebaran zona pengakaran dan pembuatan saluran air permukaan dan underdrain bagian desain batuan penutup.
“Penebaran tanah zona pengakaran dan pembuatan saluran air permukaan dan underdrain bagian dari desain timbunan penutup,” ungkapnya.
Langkah selanjutnya adalah melakukan pembibitan di nursery perusahaan. Kegiatan ini bertujuan menyediakan bibit tanaman untuk memenuhi kebutuhan reklamasi PT BSI dengan kapasitas mencapai 20 ribu bibit per tahun.
“Pembibitan bertujuan untuk menyediakan bibit tanaman guna memenuhi kebutuhan reklamasi. Kapasitas produksi kurang lebih 20 ribu bibit tanaman per tahun,” beber dia.
Doni menuturkan, bibit tanaman yang dilestarikan BSI mencapai 55 jenis dengan 30 tanaman lokal seperti bayur, jabon, kedawung, apak, pluncing, kepuh, salam, jambu hutan, bungur atau ketangi, laban, munung, kemici, beringin. Ada juga tanaman pionir seperti buto, johar dan trembesi.
“Pembibitan kurang lebih 55 jenis tanaman dengan komposisi 30 jenis lokal. Jenis bibit pionir seperti sengon laut, buto, johar dan trembesi. Lokal seperti bayur, jabon, kedawung, apak, pluncing, kepuh, salam, jambu hutan, bungur atau ketangi, laban, munung, kemici, beringin dan lain-lain. Ada juga jenis lain seperti mahoni, nyamplung, angsana, nangka, duwet, jambuan dan lain-lain,” pangkas dia.