Jakarta,TAMBANG,- PT Pamapersada Nusantara (PAMA) dalam beberapa tahun terakhir terbilang aktif melakukan ekspansi usaha. Perusahaan yang selama ini dikenal sebagai kontraktor tambang ini sudah merambah masuk sebagai pemilik tambang batu bara, masuk ke sektor mineral dan bahkan ke energi baru dan terbarukan.
Meski demikian, bisnis eksisting pun tetap menunjukan perkembangan yang luar biasa. Di tahun 2023, PAMA mampu mencapai produksi overburden (OB) sebesar 1,2 miliar BCM. Capaian ini menempatkan PAMA sebagai kontraktor pertambangan terbesar tidak hanya di Indonesia tetapi juga dunia.
“Sejak tahun 1993 PAMA mempunyai visi menjadi World Class Company lalu kemudian 2008 berubah menjadi World leader company. Tahun 2023 kami melihat apa yang kami canangkan tersebut sudah tercapai sehingga kami merasa sudah tidak tepat lagi berbicara tentang skala tetapi lebih pada faktor kualitas dengan tidak meninggalkan skala,”tandas Ari Sutrisno, Direktur PT Pamapersada Nusantara dalam konferensi pers di Jakarta (4/10).
Dengan lini bisnis yang semakin banyak, PAMA telah memasuki horizon baru dimana anak usaha PT United Tractors,Tbk ini tidak hanya bergantung pada bisnis yang berkaitan dengan batu bara. PAMA telah merambah ke bisnis non batubara seperti renewable energy, tambang mineral, sampai dengan industri smelter. Ini dilakukan dengan berkolaborasi bersama partner-partner dalam AHEMCE & Astra Group.
PAMA ke depan menurut Ari harus “to be the most preffered” atau menjadi pilihan utama. Itulah salah satu yang dijadikan highlight makna pada visi PAMA yang baru. Ke depan dalam menjalankan bisnisnya terutama di bidang pertambangan, energi, dan integrasi vertikal, PAMA diharapkan menjadi pilihan paling utama sebagai mitra bagi seluruh stakeholder baik pemerintah, masyarakat, pemasok, dan karyawan.
Ditegaskan pula bahwa memasuki horizon baru tidak bisa dengan cara yang biasa-biasa saja. “Ketika hendak masuk ke nikel maka tidak bisa tidak harus masuk ke smelter, berubahlah kita dari miners menjadi industrialis. Ini yang harus menjadi semangat perubahan dengan lebih menekankan pada aspek kualitas dan rasa dari stakeholder kita,”terang Ari.
Ia kemudian menjelaskan perubahan visi ini menjadi momen istimewa yang harus terus diingat karena momentum ini bukan suatu yang sederhana tetapi butuh perubahan dari banyak aspek.
Untuk mewujudkan visi baru ini, PAMA perlu di dukung oleh organisasi yang efisien dan unggul melalui “highly talented energetic people” (orang-orang energik bertalenta tinggi). Pengelolaan sumber daya manusia menjadi kunci dalam mengembangkan orang-orang tersebut baik pengembangan kompetensi secara teknis maupun non teknis. Dari sini akan lahir orang-orang dengan keahlian dibidangnya dan juga terbentuk karakter “champion spirit”.
PAMA juga akan terus mengedepankan good corporate governance (tata kelola perusahaan yang baik) dalam menjalankan setiap aktifitas bisnis. Salah satunya bagaimana perusahaan akan selalu menunjukkan komitmen untuk lebih fokus pada pengelolaan lingkungan.
Melalui perluasan bisnis ke sektor energi, terutama energi terbarukan, PAMA berusaha mengurangi ketergantungan pada batu bara dan berkontribusi pada transisi energi yang lebih bersih. Hal ini sejalan dengan inisiatif global untuk mengurangi emisi karbon dan menjaga kelestarian lingkungan. Seluruh inisiatif ini tertuang dalam sustainability framework perusahaan yang sejalan dengan lima aspek dasar dalam prinsip keberlanjutan, 5P: People, Planet, Partnership, Peace, dan Prosperity.
Presiden Direktur PAMA, Hendra Hutahean menyebutkan bahwa visi baru PAMA yang mencakup “kesejahteraan bangsa” menunjukkan bahwa PAMA tidak hanya fokus pada operasional bisnis tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan ekonomi yang lebih luas. “PAMA harus dapat memberikan kontribusi ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja, dan meningkatkan standar hidup masyarakat di sekitar wilayah operasinya”ungkapnya.
Dalam peluncuran visi baru PAMA juga merilis kisah perjalanan 30 tahun PAMA yang telah dirangkum dalam buku “Behind the Helmets – The Inside Story of the 5 Disciplines” yang telah ditulis oleh Bapak Teguh Sri Pambudi, Bapak Budi W. Soetjipto, dan Bapak Yohanes Budi Kurniawan. Alur penulisan buku ini mengedepankan adanya nilai-nilai kedisiplinan yang mengalir pada setiap pribadi insan PAMA.
Buku ini didedikasikan kepada seluruh insan PAMA yang telah berjuang memberikan kontribusi yang besar dan sangat berharga dalam mendirikan dan membesarkan PAMA. Hal tersebut terpatri dalam rangkaian nilai-nilai, sebagai warisan berharga untuk terus dilanjutkan.