Beranda Tambang Today Martiono Hadianto: Kelayakan Usaha Harus Dipertimbangkan

Martiono Hadianto: Kelayakan Usaha Harus Dipertimbangkan

Martiono Hadianto. Sumber foto: Tambang.

Jakarta-TAMBANG. Martiono Hadianto kembali meminta pemerintah agar dalam memutuskan suatu kebijakan memasukkan pertimbangan aspek kelayakan usaha. Ini secara khusus terkait dengan kebijakan hilirisasi. “Ketika UU dan regulasi lainnya memerintahkan untuk melakukan kegiatan  pemurnian, tidak ada ketentuan yang memasukkan aspek kelayakan. Hal yang jadi pertimbangan hanya dari sisi nilai tambah, teknologi dan bahan baku. Padahal aspek kelayakan sangat penting,” kata Martiono di Jakarta (26/5).

 

Martiono menyampaikan hal ini dalam sambutan kegiatan pisah sambut Ketua Asosiasi Pertambangan Indonesia (IMA/API). Martiono,  sebelumnya menjadi ketua IMA/API selama tiga periode menilai aspek kelayakan usaha harus masuk pertimbangan, karena ketika pelaku usaha hendak melakukan investasi, mereka membutuhkan lembaga keuangan.

 

“Karena pada waktu investor hendak melakukan investasi, bagaimana pun pergi ke lembaga finansial. Tetapi kalau lembaga keuangan tidak mau membiayai karena tidak layak bagaimana ceritanya,” kata Martiono yang juga mantan presiden direktur PT Newmont Nusa Tenggara.

 

Oleh karenanya ia berharap pemerintah melakukan evaluasi atas kebijakan tersebut. ” Kalau itu bisa dilakukan akan buat tenang investor  tambang,” ungkapnya.

 

Posisi Martiono Hadianto sebagai ketua IMA/API digantikan ole Ido Hutabarat yang juga CEO PT Arutmin Indonesia. Dalam sambutannya Martiono mengaku bahagia karena telah melewati  masa-masa penuh dinamika.  Menurutnya situasi beberapa tahun terakhir telah membangkitkan antusias yang tinggi untuk segera mencapai kesepakatan. “Saya bahagia karena telah melewati periode tersebut.  Organisasi telah memilih Pak Ido untuk melanjutkannya,” katanya.

 

Ia pun senang melihat rencana dan struktur baru IMA di bawah kepemimpinan Ido Hutabarat. Menurutnya, tantangan sektor pertambangan ke depan  akan banyak yang harus dihadapi dan diselesaikan.

 
Untuk pertama kali IMA membuka diri untuk berkolaborasi dengan berbagai macam disiplin ilmu. Ia pun sepakat bahwa ke IMA harus membuka diri karena sektor pertambangan tidak bisa berdiri sendiri. Selalu bersinggungan dengan bidang lain seperti bidang keuangan yang pasti akan berhubungan lembaga keungan dan perbankan, bursa dan lainnya.

 

Penulis : Egenius Soda