Jakarta,TAMBANG,- Produsen timah terbesar Indonesia, PT TIMAH Tbk (IDX: TINS) berkomitmen untuk melakukan perbaikan kinerja sehingga mampu mendukung percetakan kinerja yang lebih baik dalam upaya memberi nilai tambah pada industri tambang mineral Indonesia.
Dijelaskan bahwa pada tahun buku 2023, PT TIMAH membukukan pendapatan sebesar Rp8,4 triliun dengan EBITDA sebesar Rp684,3 miliar dan rugi tahun berjalan sebesar Rp449,7 miliar. Posisi nilai aset perseroan pada tahun 2023 sebesar Rp12,8 triliun, dengan posisi liabilitas sebesar Rp6,6 triliun. Sementara pinjaman bank dan utang obligasi pada akhir tahun 2023 tercatat Rp3,5 triliun dengan ekuitas sebesar Rp6,2 triliun.
Dijelaskan pula bahwa kinerja perseroan tahun 2023 dipengaruhi oleh beberapa faktor global di antaranya, lambatnya pemulihan perekonomian global dan domestik, tekanan harga logam timah dunia di tahun 2023 akibat penguatan mata uang AS, serta maraknya penambangan timah tanpa izin yang terjadi di Bangka Belitung.
Direktur Utama PT TIMAH, Ahmad Dani Virsal menyebutkan perseroan fokus pada perbaikan proses bisnis, peningkatan produksi dan pembukaan lokasi baru, serta program efisiensi berkelanjutan. “Perseroan terus beradaptasi terhadap kondisi bisnis pertimahan. Terlebih, saat ini timah menjadi salah satu logam yang dibutuhkan untuk mendukung kebutuhan berbagai industri membuat permintaan atas komoditas timah terus bertumbuh,” terangnya.
Dani menyampaikan perusahaan telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023. Melalui RUPST, disahkannya laporan keuangan konsolidasian perseroan yang diaudit oleh PricewaterhouseCoopers (pwc) dengan opini laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, serta kinerja keuangan dan arus kas, sesuai dengan standar akuntansi keuangan di lndonesia.
Anggota Holding Grup MIND ID ini terus berupaya menjaga kepercayaan pemilik saham dengan melakukan perbaikan kinerja melalui langkah-langkah strategis untuk menjaga perbaikan yang terus berkelanjutan.
Menghadapi dinamika perubahan lingkungan bisnis pada industri pertambangan timah global, Perseroan terus selektif dalam merespon dinamika pasar timah dunia. Perseroan terus berupaya memperbaiki dan meningkatkan profitabilitas, konsistensi menjalankan efisiensi
biaya dan efektifitas kerja, serta memperkuat fundamental Perseroan berbasis teknologi dan kualitas SDM yang mumpuni di bidangnya.
“Perseroan terus berupaya dalam merealisasikan beberapa inisiatif strategis diantaranya peningkatan sumberdaya dan cadangan secara organik/anorganik, optimalisasi penambangan dan pengolahan timah primer, optimalisasi tata kelola penambangan rakyat, pengembangan bisnis mineral lain, serta melakukan efisiensi biaya di seluruh rantai bisnis proses,” pungkasnya.
Dalam RUPST kali ini juga diputuskan perubahan pengurus. Parap pemegang saham mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Direktur Pengembangan Usaha Koko Wigyantoro dan Direktur Sumber Daya Manusia, Tigor Pangaribuan. RUPST juga menyetujui pengangkatan Dicky Octa Zahriadi sebagai Direktur Pengembangan Usaha dan Bapak Hendra Kusuma Wardana sebagai Direktur Sumber Daya Manusia.
Dengan disetujuinya perubahan tersebut, maka susunan pengurus Perseroan menjadi sebagai berikut:
KOMISARIS
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen : M. Alfan Baharudin
Komisaris Independen : Agus Rajani Panjaitan
Komisaris : Yudo Dwinanda Priaadi
Komisaris : Rustam Effendi
Komisaris : Sufyan Syarif
DIREKSI
Direktur Utama : Ahmad Dani Virsal
Direktur Operasi dan Produksi : Nur Adi Kuncoro
Direktur Keuangan : Fina Eliani
Direktur SDM : Hendra Kusuma Wardana
Direktur Pengembangan Usaha : Dicky Octa Zahriadi