Jakarta,TAMBANG,- Perusahaan tambang emas nasional, PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM) kembali menambah koleksi penghargaan. Kali ini, pengelola tambang Bakan di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara ini sukses menyabet dua Penghargaan Tamasya (Tambang Menyejahterakan Masyarakat) dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara. Anak usaha PT J Resources Asia Pasifik,Tbk ini mendapat penghargaan untuk Kategori Perencanaan dan Kategori Implementasi pada Bidang Peningkatan Pendapatan Ril.
“Penghargaan ini merupakan apresiasi pemerintah kepada perusahaan pertambangan mineral dan batubara yang telah memegang teguh komitmen dalam menjalankan program PPM dengan baik serta mendorong terus agar memberikan kontribusi positif dan berkelanjutan bagi masyarakat sekitar tambang,” ungkap Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Yuliot Tanjung dalam sambutannya.
Bagi J Resources, penghargaan kali ini melengkapi apresiasi atas kinerja sosialnya yang dalam dua tahun berturut-turut meraih Penghargaan Subroto dan Penghargaan Tamasya.
Kali ini panitia mengapresiasi kinerja perusahaan yang telah dengan tekun mengajarkan pembibitan kakao kepada 110 petani binaan di tahun 2023. Program ini merupakan kolaborasi yang baik antara perusahaan dan petani binaan Perusahaan menyediakan keahlian dan pendampingan intensif, dan petani menyediakan tempat pembibitan, tenaga serta waktu untuk menimba ilmu dibandingkan dengan membeli bibit dari luar yang bisa dilakukan dengan cepat namun memakan biaya lebih besar.
“Konsep keberlanjutan dipahami dan diterapkan dalam program ini, karena ilmu pembibitan dapat diterapkan sepanjang waktu serta dapat ditularkan kepada petani lainnya,” ujar Presiden Direktur JRBM Anang Rizkani Noor.
Teknik pembibitan sambung pucuk yang sederhana namun efektif ini sudah mulai diajarkan sejak 2019. Pada awalnya diajarkan kepada 2 kelompok tani kemudian terus berlanjut sampai tahun 2022 menjadi 15 kelompok yang beranggotakan 10 orang petani per kelompok, kini sebagian besar telah mandiri. Di tahun 2023, diajarkan kepada 11 kelompok dengan total 110 orang petani binaan.
“Kunci keberhasilan program ini adalah konsistensi pendampingan intensif oleh tim CSR JRBM sejak awal program hingga sekarang dan memastikan semua petani binaan menguasai teknik pembibitan metode sambung pucuk untuk mendapatkan bibit yang berkualitas,“ jelas Muh. Rudi Rumengan, Manajer CSR JRBM.
Penghargaan yang diterima JRBM ini juga menunjukkan bahwa Perusahaan ini telah bekerja sesuai aturan yang berlaku. Apresiasi ini juga menjadi bukti komitmen perusahaan dan manajemen dalam memperhatikan masyarakat di lingkar tambang.
Untuk diketahui, Tamasya merupakan singkatan dari Tambang Menyejahterakan Masyarakat. Penghargaan ini merupakan wujud semangat Ditjen Minerba sebagai pembina dan pengawas badan usaha pertambangan minerba untuk terus mengupayakan kegiatan usaha di sektor mineral dan batubara bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat di lingkar tambang.