Jakarta, TAMBANG – Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mendorong pihak kepolisian untuk tetap melanjutkan dan mengusut tuntas proses hukum penganiayaan Jurkani, advokat PT Anzawara Satria di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, dan menghukum pelaku sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Saya berharap pihak kepolisian dapat mengusut tuntas secara transparan tindak kekerasan yang menimpa advokat tersebut,” ungkap Wakil Ketua LPSK Achmadi melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (4/11).
Jurkani meninggal dunia pada Rabu (3/11), setelah dirawat 13 hari di Rumah Sakit Ciputra, Kabupaten Banjar. Korban menderita luka bacok serius akibat serangan brutal di dekat area penambangan ilegal yang masuk konsesi Anzawara.
Nasib naas menimpa Jurkani saat dirinya tengah menjaga area milik Anzawara yang dihinggapi penambang liar yang sudah dipasangi police line. Namun para penambang ilegal tersebut tetap nekat menerabas garis polisi. Jurkani getol menghalau aktivitas penambang ilegal.
Ia mengalami pengeroyokan oleh orang tidak dikenal di lokasi tambang liar di Desa Bunati, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu pada Jumat (22/10).
Selang sehari kemudian, tim gabungan Polda Kalimantan Selatan berhasil menangkap dua pelaku penganiayaan itu. Para tersangka yang berhasil ditangkap, Nas (44) dan Yur (36) diketahui berada di bawah pengaruh minuman keras saat peristiwa terjadi.
Achmadi pun menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban atas peristiwa tersebut. Ia menyayangkan tindakan brutal yang dilakukan pelaku terhadap korban.
LPSK berkomitmen dalam memberikan perlindungan kepada para saksi yang mengetahui atau melihat secara langsung penganiayaan brutal itu. Ia mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polda Kalimantan Selatan untuk mendapatkan berbagai informasi penanganan atas peristiwa tersebut.
Menurut Achmadi, LPSK memang memberikan perhatian pada peristiwa ini. Pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan investigasi dan pendalaman terhadap duduk perkara masalah.
”Akhir Oktober lalu, kami telah mengirimkan tim untuk melakukan pendalaman terkait dengan peristiwa ini. Kami sudah koordinasi dengan penyidik, bertemu pihak terkait keluarga,” tutup Achmadi.