Papua Barat – TAMBANG. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said meminta keberadaan PT LNG Tangguh terus dijaga mengingat memiliki peran penting dalam menggerakkan perekonomian nasional dan juga mendukung ekonomi masyarakat sekitar dan Papua Barat. Saat ini, di PT LNG Tangguh terdapat 1.369 orang pegawai atau 51,9% pegawai asli Papua. Pada tahun 2029 persentasenya ditargetkan naik menjadi 85 % pegawai asli Papua.
“Tujuh puluh empat orang pegawai bekerja ditingkat supervisor/manager dan 219 orang pegawai bekerja di proyek-proyek khusus untuk LNG Tangguh,” ujar Sudriman di Papua Barat, Senin (21/9).
Dia mengatakan pemerintah berkepentingan terhadap PT LNG Tangguh sehingga harus terus dijaga. Meskipun begitu, perusahaan juga perlu terus memberikan perhatian sosial kepada masyarakat sekitar, terlebih dengan keberadaannya di wilayah terpencil.
Kunjungan Menteri ESDM ke PT LNG Tangguh di Teluk Bintuni ini sendiri untuk melihat dan mendengar secara langsung dampak dari keberadaan perusahaan terhadap masyarakat, serta untuk meninjau pengoperasian gas alam cair (LNG) yang merupakan bisnis utama British Petroleum (BP) di Indonesia.
Selama ini kinerja PT LNG Tangguh dinilai telah berjalan cukup baik meskipun tanpa ada campur tangan penuh dari masyarakat. Hal ini terbukti apa yang dilakukan perusahaan, dimana sejak tahun 2009 telah mengirimkan lebih dari 500 kargo LNG ke pasar lokal dan ekspor ke Asia serta Amerika.
Untuk itu Menteri ESDM menilai keberadaan perusahaan tersebut harus bisa lebih dimaksimalkan baik dari sisi produktivitas maupun sosial, karena telah mampu memberikan dampak yang positif bagi perekonomian nasional dan daerah.
“Selain itu perusahaan juga harus memperhatikan pula kehidupan masyarakat sekitarnya agar berkontribusi terhadap pencapaian kehidupan masyarakat yang lebih baik,” imbuhnya.
Sementara itu pihak LNG Tangguh mengungkapkan dampak positif yang dirasakan masyarakat sekitar perusahaan ditujukan dengan beberapa faktor antara lain kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan hubungan masyarakat.
Pada bidang kesehatan, LNG Tangguh membantu menurunkan prevelensi malaria dikampung-kampung sekitar LNG Tangguh dari sebelumnya 23 persen pada tahun 2000 menjadi 0,26 persen pada tahun 2014.
“Tingkat kematian akibat diare juga menurun menjadi 1,4 persen dari sebelumnya 4,7 persen pada tahun 2006,” jelasnya.
Dari sisi infrastruktur, LNG Tangguh telah bekerjasama dengan PLN memberikan dukungan bagi pengadaan listrik untuk Kabupaten Teluk Bintuni sebesar 4 MW dan memberikan bantuan untuk pengembangan layanan kesehatan RSUD di Teluk Bintuni termasuk memberikan layanan pemeriksaan kesehatan.
Sedangkan dari bidang pendidikan, LNG Tangguh memberikan dukungan berupa bantuan pendidikan, pelatihan, magang dan pengembangan sekolah model SMP dan SMA terpadu di Tanah Merah Baru yang bekerjasama dengan pemerintah daerah serta Yayasan Poetra Sampoerna.