Jakarta, TAMBANG – PT Liugong Machinery Indonesia menyelenggarakan kompetisi keterampilan mekanik atau technical skill competition tingkat nasional. Acara yang melibatkan sejumlah dealer dan pelanggan Liugong itu, diselenggarakan selama tanggal 19-20 Oktober di Liugong Customer Experience Center yang berada di Politeknik Negeri Jakarta.
Kompetisi tersebut menarik perhatian dealer dan pelanggan dari berbagai wilayah di Indonesia. Sebab, para mekanik yang ikut berkompetisi diuji seberapa cepat bisa menyelesaikan masalah pada mesin atau alat berat.
Ada sepuluh parameter yang digunakan dalam penilaian kompetisi. Dua parameter terkait prosedur persiapan, enam parameter terkait proses kerja, dan dua parameter terkait hasil pekerjaan.
Sebelum mencapai level nasional di Jakarta, para peserta kompetisi telah melewati dua ronde seleksi ketat di daerah. Pertama, ronde tes teori online. Kedua, ronde kompetisi aktual pada mesin dan komponen. Seleksi dari daerah digelar mulai dari Palembang, Pekanbaru, Balikpapan, Banjarmasin, Pontianak, hingga Makassar.
“Pemenang dari ronde final akan ke Tiongkok mewakili Indonesia untuk mengikuti Liugong’s Global Technical Skill Competition,” kata Presiden Direktur PT Liugong Machinery Indonesia, Levi Lin saat ditemui di lokasi kompetisi, Jumat (20/10).
Ia menjelaskan, bahwa kompetisi tersebut ditujukan tidak hanya untuk menunjukkan keterampilan teknis terbaik, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi nyata Ligong dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
Saat ini, Liugong memiliki pusat pengalaman pelanggan atau customer experience center di kampus vokasi Politeknik Negeri Jakarta. Strategi tersebut dinilai sebagai bagian dari upaya kerja sama yang kuat antara Liugong dengan sektor pendidikan di Indonesia.
“Liugong ingin berkontribusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia,” tegas Levi.
Pada kesempatan kompetisi nasional itu, Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok dan Mongolia, Djauhari Oratmangun hadir. Ia menegaskan soal pentingnya kerja sama antarnegara terkait pendidikan dan pelatihan vokasi.
Menurutnya, hubungan bilateral antara Tiongkok dan Indonesia selama ini sudah terjalin erat dalam berbagai aspek, termasuk bidang pendidikan.
“Dua hari lalu saya masih di Beijing menemani Presiden Joko Widodo bertemu Presiden Xi Jinping. Salah satu pembahasan di sana soal kerja sama vocational training. Acara hari ini mencerminkan bahwa kita bisa merealisasikan secara nyata dari visi-misi kedua pemimpin kita,” jelas Djauhari.
“Hubungan Tiongkok dan Indonesia sudah comprehensive strategic partner, sudah seperti sahabat. Hubungan ini harus terefleksikan dengan angka pertumbuhan, baik dalam konteks ekonomi, pendidikan, dan lain-lain,” sambungnya.
Hal senada diungkapkan oleh Asisten Deputi Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah Kemenko PMK, Jazziray Hartoyo. Ia menyoroti soal kemampuan para peserta kompetisi dalam menyelesaikan tantangan dari juri.
“Ada tiga kemampuan utama yang harus dimiliki oleh sumber daya manusia yang unggul. Kemampuan memecahkan masalah kompleks, berfikir kritis, serta berkreasi dan berinovasi. Ini yang saya lihat di kompetisi ini. Alat berat yang tidak berfungsi normal, namun dengan kemampuan berfikir, akhirnya masalah dapat terpecahkan,” bebernya.
Sebagai informasi, kompetisi tingkat nasional tersebut berhasil menyeleksi dua regu terbaik yang terdiri dari enam orang. Mereka akan mewakili Indonesia di Liugong’s Global Technical Skill Competition pada November mendatang.