Beranda Batubara LIPI-JICA Sulap Limbah Batu Bara Jadi Beton Ramah Lingkungan

LIPI-JICA Sulap Limbah Batu Bara Jadi Beton Ramah Lingkungan

Jakarta-TAMBANG. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bersama Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Hakko Industry .Co.Ltd melakukan inovasi dengan memanfaatkan limbah batu bara menjadi bahan baku beton ramah lingkungan.

Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI, Bambang Subiyanto mengatakan untuk mengatasi hal itu memerlukan inovasi teknologi yang bisa mengolah limbah industri menjadi produk bermanfaat. “Contohnya saja limbah batu bara yang penanganannya masih belum terselesaikan,” ujarnya, Rabu (20/7).

Kerja sama antarlembaga penelitian tersebut, sambung Bambang merupakan kerja konkret yang diharapkan dapat memberikan alternatif solusi penanganan limbah batu bara, ujar Bambang.
Kepala Pusat Inovasi LIPI, Nurul Taufiqu Rochman menuturkan kerja sama itu sudah berjalan sejak Februari 2015. Yang diawali dengan memproduksi beton ramah lingkungan, serta studi kelayakan produksi terhadap penerapan teknologi tersebut.

“Jumlahnya memang terbatas tapi itu langkah konkrit kami. Berharap inovasi ini untuk selanjutnya dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang berminat,” tuturnya.

Ia menjelaskan, salah satu teknologi yang menjadi poin penting dalam produksi beton ramah lingkungan ini berupa cairan yang dikenal dengan nama YHR Liquid.
“Cairan ini merupakan cairan yang berfungsi untuk menambah kekuatan beton dan memperpendek usia ‘pematangan’ beton,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Nurul menyampaikan penghargaan terhadap upaya JICA yang telah memfasilitasi kerja sama antara Pusat Inovasi dan Hakko Industry.Co.Ltd terkait pemanfaatan bottom ash menjadi produk yang bermanfaat.

Sementara itu, Direktur Penelitian dan Pengembangan Hakko Industry.Co.Ltd, Yoshihide Wada menjelaskan, proyek yang dilakukan JICA dengan LIPI telah berjalan dalam memproduksi beton ramah lingkungan dari bahan baku asal Indonesia dengan menggunakan teknologi Hakko Industry.Co.Ltd.

“Kami sangat berharap kegiatan ini dapat membantu menyebarluaskan produk ramah lingkungan kepada masyarakat Indonesia melalui pengenalan terhadap karakteristik produk yang diproduksi di Indonesia,” ucap Yoshihide.