Beranda Batubara Lesunya Batu Bara Tak Pengaruhi Kinerja KA Logistik

Lesunya Batu Bara Tak Pengaruhi Kinerja KA Logistik

Jakarta-TAMBANG.  Anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero), Kereta Api Logistik (Kalog) tak merasa lesunya industri batu bara nasional berpengaruh pada kinerja perusahaannya. Buktinya pada tahun ini perusahaan itu menargetkan mampu menarik pendapatan hingga Rp 1 triliun.

 

VP Operation Non Container, Army Hani cukup yakin dengan kinerja perusahaannya untuk meraih target itu. Menurutnya pendapatan perusahaan bisa bertambah seiring dengan hampir selesainya pembangunan jalur ganda di Sumatera Selatan.

 

Kalog saat ini menjadi salah satu perusahaan logistik yang cukup berperan dalam jasa pengangkutan batu bara. Setiap harinya Kalog mengangkut muatan batu bara milik PT Bara Alam Utama dan PT Baramulti Sugih Sentosa dari stasiun Lahat dan Sukacinta menuju stasiun Kertapati dengan menempuh jarak sejauh 300 kilometer.

VP Operation Non Container, Army Hani
VP Operation Non Container, Army Hani

“Setiap rangkaian membawa sekitar 1750 ton batu bara. Tiap harinya ada tiga rangkaian yang berangkat. Jika jalur ganda sudah selesai dikerjakan, target kami bisa memberangkatkan enam rangkian per harinya,” kata Army kepada Majalah TAMBANG, Selasa (12/5).

 

Selain menjual jasa pengangkutan, Kalog juga mengambil peran sebagai penyedia tempat stockpile, penurunan muatan hingga ke tongkang. Meskipun harga batu bara sedang berada dalam kondisi tidak menguntungkan, Kalog, menurut Army, tetap optimis jasa pengangkutan batu bara dengan kereta api lebih menjanjikan.

 

Namun untuk menjaga target capaian, Kalog pun mulai melakukan ekspansi bisnis bukan hanya di batu bara namun juga pengangkutan semen. Saat ini kebanyakan angkutan komoditi semen berada di Pulau Jawa. Sedangkan di Sumatera Selatan baru sampai tahap pengembangan yang akan menggandeng perusahaan swasta untuk berinvestasi di pembangunan jalur Keramasan-Kertamurti.

 

“Tapi di Sumatera Selatan kami bukan pemain tunggal. Induk perusahaan kami, PT KAI sudah lebih dulu mengangkut batu bara milik PT Bukit Asam. Jumlahnya dua kali lipat lebih banyak dari yang kami angkut,” ungkap Army.